Aku yakin hampir semua manusia
pasti pernah marah. Karna memang manusia diberi anugerah beragam emosi. Iya,
kalo menurutku marah juag termasuk anugerah. Dalam hal positif sih tentunya.
Kayak semisal, kita marah karena seseorang melecehkan agama kita. Dengan marah
biasanya akan timbul keberanian. Keberanian untuk membela agama kita tersebut.
Terus pernah nggak sih kalian
marah karna sesuatu yang nggak sejalan sama harapan kalian? Ah, aku yakin ini
juga pasti semua orang pernah mengalami. Termasuk aku. Aku pernah merasa marah
kepada seseorang yang seharusnya kuhormati. Aku lupa perihal apa, tapi aku
masih mengingat emosinya dan bagaimana perasaanku saat itu.
Pagi itu aku akan berangkat ke
sekolah. Sesuatu hal menyulut emosiku sehingga aku uring-ringan. Lantas saat
diatas sepeda motor aku berpikir, moodku akan berantakan jika aku terus
membiarkan emosi negatif ini memenuhi seluruh perasaanku. Dan tentunya akan
berdampak ke sekelilingku. Dan pasti tak akan nyaman. Lantas aku menepikan
sepeda motorku. Kupejamkan mata. Aku menarik nafas dalam-dalam dan menahannya
selama beberapa detik. Kulakukan tiga kali hembusan. Sambil berujar, Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, tak ada
masalah. Aku membuka mataku setelahnya. Dan seketika hatiku merasa ringan
tak ada beban. Perasaan gelap beberapa menit sebelumnya seakan lenyaplah sudah.
Aku pun melanjutkan perjalananku lagi menuju sekolah.
Mungkin saat itulah aku bisa
berdamai, menerima, dan ikhlas. Dalam beberapa tahun terakhir, aku merasa
sedikit banyak gejolak. Aku tahu, sebagai muslimah dengan usia yang semakin
senja seharusnya aku semakin paham mengenai banyak hal. Tetapi yang aku lakukan
malahan sebaliknya. Hatiku tertutupi awan kelabu. Mungkin ini saatnya aku
mengambil nafas dalam-dalam dan merapalkan beberapa mantra seperti saat itu. berusaha
untuk berdamai, menerima, dan ikhlas.
Lelah memang sering menghampiri. Lelah
itu ada supaya kita rehat sejenak. Rehat itu ada supaya kita berpikir. Apa yang
sudah, sedang, dan akan kita lakukan. Ketiga masa yang selalu berhubungan. Yang
lalu tinggalkan berlalu, yang kini jalani sebaik mungkin, yang akan datang
rencanakan seindah-indahnya.
Post a Comment