psst ini rasi bintang orion. bukan pari hehe |
Aku melangkahkan kakiku menuju
minimarket. Bismillah semoga berkah, ujarku
dalam hati. Baru beberapa langkah dari pagar rumah, aku spontan menengadah. Langit
malam ini cukup cerah. Hanya sedikit berawan disatu sisi. Aku berputar sambil
terus melangkah mengamati langit malam. Langkah
kakiku terhenti saat aku mengenali sebuah rasi bintang.
Rasi bintang pari. Jelas sekali! Hingga aku tak sadar sudah
berapa lama aku terhenti dan menengadah. Beberapa orang lewat memandangku
heran. Sambil mengikuti arah pandanganku. Bagi mereka yang tak paham, mungkin
hanya akan geleng-gelleng kepala saja dan berlalu. Perempuan ini sedang tidak
sehat, mungkin begitu pikir mereka haha. Tetapi, untuk mereka yang menyukai
langit malam dengan taburan bintang karena terlalu sibuk bergumul dengan
manusia lainnya, tentunya mereka akan ikut berhenti sejenak dan menemaniku
menegadah.
Saat aku menatap langit, hanya satu tempat yang
spontan selalu aku bayangkan. Tempat itu. Manusia itu. Entah harus menunggu
berapa lama hingga aku bisa melepaskan bayangan keduanya. Seakan hati enggan
utnuk berdamai dengan situasi yang ada. Takdir. Otakku berulang kali
mengingatkan hatiku untuk sadar. Sudah jalannya seprti ini. insyaAllah ini akan
baik. Toh banyak pelajaran yang bisa diambil. Tapi, nyatanya hati enggan untuk
percaya begitu saja. Ia tetap berikukuh menyimpan perasaan itu. boleh jujur aku
katakan, aku rindu Ayah.
Post a Comment