Malam ini langit sedikit mendung.
Sebenarnya sudah sejak sore tadi. Tapi, awan tak jua meneteskan air matanya. Seakana
ingin berkata, kalian kuat, untuk menyemangati kami. Mungkin ia turut berduka atas
apa yang baru saja menimpa kota ini. Jalanan yang biasanya sangat padat jadi
lenggang. Ah, aku jadi merindukan kebisingan kota ini. Terutama irama
menjengkelkan klakson sepanjang perjalanan pulang di sore hari.
Beberapa hari lagi memasiki bulan
puasa. Dan semakin mendekarti hari tersebut ada saja beberapa hal yang datang
mengingatkan. Sudah sejauh mana kamu
berbenah? Ya, setiap kejadian seperti berkata demikian kepadaku. Dan seketika,
aku seperti terbentur dan memandang jalanan yang kutempuh. Memastikan dengan seksama
peta yang ada ditangan. Sudah benarkah
jalanku? Jika ya, semoga aku bisa memastikan tetap berada di jalur yang
sama sampai tujuan. Jika ternyata salah, aku akan memutar mencari jalan. Mungkin,
aku salah belok disuatu persimpangan.
Aku bertemu banyak orang setiap
harinya. Bermacam-macam. Tetapi, mengapa mereka membahas hal yang sama? Apakah
itu sebuah pertanda untukku? Ah, sudahlah. Biar Tuhan yang memperjelas
keadaannya.
Post a Comment