Aku tahu, kita memang sudah ketergantungan dengan teknologi. Tak bisa jauh barang sedetik pun. Bahkan, kita bisa jadi beraktifitas beriringan dengan teknologi. Seperti halnya yang sedang aku lakukan saat ini. Banyak hal menjadi mudah berkat teknologi. Berkirim kabar, melihat dunia luas, dan menggembangkan diri.
Tapi, tahukah kamu. Aku tak suka kamu bergelut dengannya sepanjang waktu. Bahkan seringkali aku benci. Seakan, kamu meletakkan semua tanggung jawabmu begitu saja. Lantas asik dengan duniamu sendiri. Melalaikan banyak hal. Mengabaikan banyak perkataan. Melupakan kehadiranku. Kamu anggap itu semua hanya angin lalu. Padahal, dalam hati aku berbisik membenarkan. Tetapi, entah mengapa bibir selalu enggan untuk bicara. Kamu tahu apa yang aku lakukan berikutnya. Berbisik dan mengadu kepada langit. Terkadang, aku bahkan berharap kalian terpisahkan selamanya. Lihat? Aku bisa berdoa buruk soalmu.
Kamu ingat saat pernah kehilangannya? Aku bersyukur ia lenyap tanpa jejak. Padahal kamu terlihat merana tanpanya. Aku bersyukur berulang kali hingga berpikir Tuhan akhirnya mendengarkan keluhanku. Tetapi, tak selang beberapa lama kamu mendapatkan penggantinya. Dan kembali kamu memiliki duniamu sendiri.
Aku hanya dapat bertanya-tanya. Apakah akan begini selamanya? Selanjutnya aku hanya bisa berkaca. Melihat diri. Dan perlahan menatap bayangan diri dan kamu dicermin.
Post a Comment