Genre : Animasi, comedy, family
Durasi : 1 jam 37 menit
Profesor Abraham nggak ada
henti-hentinya mencoba untuk membunuh Drac. Bagi dia, monster adalah musuh
manusia. Nggak mungkin manusia dan monster dapat hidup berdampingan apalagi
tolong menolong. Maka dari itu, Prof Abraham berhasrat memusnahkan semua moster
untuk selama-lamanya biar manusia aman. Dari Prof Abraham masih muda gembul
sampe ringkih pun keinginann itu nggak surut. Malahan diturunkan ke anak
cucunya.
Di episode kali ini Mavis
mengajak keluarganya dan teman-temannya untuk liburan, tanpa memberi tahu Drac
terlebih dahulu kemana tujuan mereka. Karena Drac membenci kejutan haha. Aku baru
tau ada sosok yang benci kejutan. Ide ini muncul dari Mavis yang sedih melihat
Drac yang nampak kelelahan bekerja. Setelah sampe di segitiga bermuda mereka
semua naik kapal pesiar dengan tujuan Atlantis.
Di dalam kapal, Drac bertemu
dengan Kapten Ericka, si manusia yang cantik. Drac pun tertarik dan merasa ia
terkena zing (cinta dalam bahasa transylvania). Awalnya ia tak percaya karena
baginya zing hanya terjadi satu kali. Dan hal itu sudah pernah terjadi dengan
almarhuma istrinya. Disinilah beberapa konflik mulai nampak.
Oh iya, sebelum Mavis and family
berlibur, Mavis dan Drac membantu pernikahan Lucy dan Carl si monster berduri. Dari
scene ini bisa dilihat kalo ada keraguan dihati Lucy untuk menikahi Carl. Ia takut
kalo semisal ia salah pilih.
“Bagaimana
kalo aku keliru” kata Lucy sambil menangis.
Hal semacam ini kayak wajar
terjadi. Karena dari beberapa temen yang mau nikah sempet cerita hal semacam
ini ke aku. Keraguan itu muncul disaat-saat mendekati hari H. Karena kebanyakan
dari mereka baru mikir di detik-detik terakhir kalo mereka ini bakalan hidup
bareng selamanya. Nggak ada yang mau kan mengulang pernikahan kedua, ketiga,
dan seterusnya?
Disini Mavis jelasin, kalo dulu
waktu nikah sama Johnny pun ia mengalami hal yang sama. Ragu. Bahkan ayahnya
pun ikutan ragu. Karena khawatir anaknya nggak bisa bahagia.
“Tak
peduli darimana asalmu dan siapa dirimu. Zing hanya terjadi satu kali. Dan kau harus menghargainya” jelas Mavis
menenangkan Lucy.
Dari kata-kata Mavis, kita bisa
belajar. Kalo sebenernya zing itu nggak mengenal latar belakang tiap orang. Nggak
rasis. Kalo suka mah suka aja haha. Apaan sih?
Balik lagi ke scene naik kapal. Diatas
kapal ini mulai deh ada drama-drama. Kayak waktu si Drac tetiba sadar suka sama
si Ericka sejak pertama kali liat dia memperkenalkan diri sebagai kapten kapal.
Tapi, ia tetiba mikirin Mavis. Apa iya Mavis bisa terima hal ini? Menerima sosok
ibu baru?
Baca juga: Resep Jajanan Nggak Sehat yang Bikin Happy
Nah, kalo buat kita yang belum
pernah menikah mungkin yang kita pikirin adalah kita suka atau nggak sam aorang
itu. walaupun pasti ada restu orang tua, tapi yang menjalani hidup sama si dia Cuma
kita seorang. Beda dengan orang yang sudah pernah menikah dan punya anak. Untuk
meutuskan menikah lagi juga nggak sesimple itu. dia harus mikirin si anaknya
cocok nggak sama pasangannya. Karena pada akhirnya yang tinggal bareng sama
pasangannya nggak Cuma dia, tapi ada anak-anaknya juga. Ijinnya juga nggak Cuma
ke orang tua, tapi ke anaknya juga. Hehe mudeng maksudku kan ya?
"Aku paham, keluarga itu segalanya" |
"Kau harus menghormati masa lalu. Tapi kita yang tentukan masa depan" |
Drac pun ngaku dihadapan Ericka
kalo dia suka sama Ericka tapi itu nggak mungkin bisa diterima Mavis. Disini,
Ericka yang awalnya benci banget sama Drac gegara kakek buyutnya, Prof Abraham,
dia sedikit tersadarkan kalo Drac ini baik. Disisi lain Mavis mulai curiga sama
tingkah laku Drac. Ia takut kalo Drac beneran jatuh cinta sama Ericka. Ia masih
belum bisa terima bakalan ada sosok baru yang mendampingi Drac selain ibunya.
“Aku
tidak pernah memikirkan dia bersama
wanita lain” Ujar Mavis bersedih kepada Johnny.
Johnny pun dengan santainya
mengingatkan, “Bukannya kamu ingin ayahmu bahagia?”.
Saat Ericka sembunyi-sembunyi mau
ngambil Instrumen Kehancuran Monster, Drac ngikutin dia. Bahkan ternyata banyak
banget ranjau sepanjang jalan menuju ngambil instrumen itu. berkali-kali Ericka
hampir aja kena kapak dan sejenisnya. Kalo bukan karena Drac mah dia udah mati
dari tadi dan ceritanya jadi gantung deh haha. Sampe akhirnya Ericka berhasil
ngambil Instrumen Kehancuran, ia sadar kalo Drac ini baik. Dia nyelametin
nyawanya berkali-kali. Sampe akhirnya ketahuan sama Mavis dan Ericka dengan
lantangnya bilang, “Aku tidak mungkin bisa hidup dengan monster”.
Dibalik kata-kata ini aku jadi
berpikir, kalo banyak orang yang sebenenrnya mengorbankan perasaannya, mengenai
apapun itu, hanya karena doktrin dari keluarga. Inget kan dia di doktrin sama
kakek buyutnya si Prof Abraham kalo monster itu semuanya jahat. Akhirnya pada
saat si Ericka ini mulai sedikit sadar kalo Drac baik, ia pun menyangkal itu
karena doktrin yang udah nancep dari ia kecil, monster itu jahat jadi harus
musnah. Drac? Jangan tanya dia jelas kecewa berat.
Baca juga: Review Buku You're a Badass by Jen Sincero
Di scene berikutnya waktu pesta
terakhir, musik yang lagi enak-enaknya tetiba diganti. Prof Abraham yang selama
ini sembunyi di dek bawah kapal muncul dan terang-terangan jelasin ke Drac kalo
bakalan ngebunuh semua monster yang ada disana. Di saat itulah si Drac baru tau
kalo Ericka cicit dari sang profesor. Mavis pun juga baru sadar kalo berulang
kali nyawa ayahnya terancam gegara Ericka. Akhirnya instrumen kehancuran pun
dimainkan yang ngebuat monster laut bangun dan kayak terhipnotis buat ngobrak
abrik ngebunuh monster lain.
Waktu si monster laut mau
ngebunuh Drac, Ericka nyelametin Drac yang bikin Prof Abraham kesel. Hingga akhirnya
Prof Abraham pun jatuh tapi, Drac malah nyelametin si profesor.
“Why
after everything I did you save my life?” tanya profesor kebingungan.
“Because
basically we are all the same” kata Drac yang bikin sang profesor sadar.
Overall film ini bagus dan banyak
banget pelajaran yang bisa diambil. Terutama perihal keluarga. Kayak sikap
Marvis yang protektif banget sama ayahnya. Dia begitu karena sayang sama
ayahnya dan nggak mau kehilangan ayahnya. Karena dia takut kalo Drac sama
Ericka bersama dia bakalan ditinggal-tinggal pesiar. Drac pun gitu, meski ia
suka sama Ericka dia mikirin Mavis. Dia nggak mau egois Cuma mikirin dirinya
sendiri. Film ini rekomen banget buat selingan nonton bareng keluarga. Menghibur kok nggak
seserius itu hehe. Pesannya dalem tersirat bagus dibalut animasi. Pokoknya wajib nonton!
Selanjutnya nonton apa ya?
2 comments
suka film animasi ya? mungkin ini bisa jadi reflist kalau mau nonton animasi :) ..menurutku sih lucu menghibur dan ada nilai positif yang bisa kupahami disitu,
> Brave (2012)
> Epic (2013)
> RISE OF THE GUARDIANS (2012)
> TANGLED (2010)
> Moana (2016)
> MONSTERS UNIVERSITY
> The Incredibles 2 (2018)
mungkin aja sudah pernah nonton kan ya. krna itu sudah kluaran tahun tahun sebelumnya.
btw, i see you ... Zing :)