Penampilan merupakan hal yang penting untuk sebagian orang. Dengan penampilan yang mereka anggap baik akan meningkatkan rasa percaya diri terutama saat harus bertemu dengan orang lain.
Bukan hanya dalam hal berpakaian, bagian wajah juga merupakan hal yang paling sering mendapat perhatian khusus. Termasuk bagian gigi. Karena saat berkomuniasi secara langsung nggak jarang lawan bicara kita memandang bagian wajah bawah 👀
Kawat gigi atau behel pernah menjadi tren masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir. Semua orang berbondong-bondong memasang behel.
Bahkan ada pula yang sebenanrnya nggak butuh-butuh banget pasang behel tapi demi mengikuti tren pun mereka melakukannya. Padahal ada banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan memasang behel, lho 😶
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan sebelum memasang behel. Ini semua berdasarkan pengalaman saya ya hehe😁
1. Pastikan Rajin Membersihkan Gigi
Rajin membersihkan gigi merupakan hal yang paling dasar untuk merawat kesehatan gigi. Seenggaknya 2x sehari saat bangun pagi dan sebelum tidur.
Sebelum memutuskan untuk memakai behel, perhatikan terlebih dulu apakah kamu termasuk orang yang rajin membersihkan gigi atau nggak? 🤔
Memutuskan untuk memakai behel membutuhkan komitmen diri untuk lebih rajin membersihkan gigi.
Berdasarkan pengalaman saya, untuk membersihkan gigi saya butuh 2 sikar gigi, yaitu sikat gigi biasa dan sikat gigi khusus untuk membersihkan sela-sela kawat yang bentuknya seperti pensil.
Nah, kalau sebelum memakai behel saja kamu nggak rajin membersihkan gigi (padahal hanya menyikat biasa), bagaimana dengan kondisi gigi yang berkawat yang punya banyak sela sisa makanan menempel? 😱
Sisa-sisa makanan yang nggak rajin dibersihkan pada kawat bakalan bikin kamu susah ke depannya. Sisa-sisa makanan bakalan menumpuk dan membuat gigimu berlubang. Bukan hanya lubang kecil, bahkan lubang besar yang menghabiskan setengah bagian gigi pun nggak terhindarkan 😣
Seperti yang saya alami setelah melepas behel. Gigi geraham saya jadi berlubang besar hampir 1 / 4 bagian. Dulu sewaktu saya pasang behel, gigi ini dipasangi cincin untuk jadi pengait kawat. Jadi, mau nggak mau ada bagian gigi yang terpaksa nggak bisa disikat karena terlindungi cicin tersebut (semacam dari besi).
Saya pun baru tahu kondisi ini setelah melepas behel. Saya syok bukan main dan menyesal. Jangan sampai nih kalian kayak saya huhu 😔
2. Melakukan Perawatan Sesudahnya
Setelah pemasangan behel selesai, prosesnya nggak berhenti sampai di situ aja lho. Kamu perlu melakukan perawatan setelahnya. Setelah behel dilepas dokter gigimu akan membersihkan sisa-sisa lem yang menempel pada gigi.
Sisa-sisa lem ini kalau nggak segera dibersihkan bakalan bikin sisa-sisa makanan lebih mudah menempel di gigi dan susah untuk dibersihkan 🥴
Menggunakan retainer setelahnya juga sangat dianjurkan. Retainer ini berguna untuk mempertahankan posisi gigi yang sudah rapi. Jangan sampai setelah 2-3 tahun kamu berjuang memakai behel, begitu gigimu sudah rapi, eh malah balik berantakann lagi karena nggak menggunakan retainer 🙂 Retainer ini ada 2 jenis, yaitu permanent dan yang dapat dilepas pasang. Bentuknya sendiri seperti segaris kawat.
Pemasangan behel juga akan membuat gigimu ‘belang’ sesudahnya. Untuk itu kamu perlu melakukan pemutihan gigi. Pemutihan ini dapat dilakukan dengan menggunakan pasta gigi, obat kumur, atau alat pemutih gigi lainnya yang direkomendasikan dokter gigimu 😉
3. Mengetahui Efek Samping
Membayangkan gigi rapi memang menyenangkan. Tapi, sebelum kamu bisa tersenyum lebar dengan deretan gigimu yang rapi, kamu akan mengalami beberapa efek samping dari penggunaan behel 🥴
Sariawan merupakan hal yang biasa dialami oleh pengguna behel selama pemasangan berlangsung. Beberapa orang mengalaminya saat awal-awal treatment (biasanya sebulan sekali) dan ada juga yang berkepanjangan.
Kalau saya pribadi yang cukup parah adalah adanya sobekan di lipatan bagian bibir bawah. Sobekan ini terasa sakit di awal kemunculannya saja.
Baru hilang dan kulitnya kembali menyatu saat saya sudah lepas behel. Btw, saya nggak bermaksud menakut-nakuti. Bisa jadi ini terjadi di saya aja, belum tentu yang lain juga merasakan hal yang sama 😬
Banyaknya obat kimia yang menempel pada gigi dalam waktu yang cukup lama membuat gigi jadi sensitif. Belum lagi beberapa alat yang bagian sinar-sinaran (apa ya namanya saya nggak tahu) itu ngilu sekali di gigi 😖
4. Memang membutuhkannya
Yang terpenting dari itu semua adalah pastikan kalau kamu memang benar-benar membutuhkannya. Karena di behel butuh perjuangan yang ekstra.
Kalau kata orang sih “Cantik itu sakit”. Meski behel sebenarnya bukan hanya untuk ‘kecantikan’ tapi ada beberapa pula alasan medis yang menyarankan pemasangan behel 😃
Sewaktu di behelnya sebulan sekali ngilu, setelahnya sariawan, bibir kering, gigi sensitif, makan pun nggak nyaman, nggak bisa makan yang keras-keras, dan yang jelas biayanya juga lumayan 🤔
Semua hal memang membutuhkan perjuangan. Termasuk punya gigi yang rapi. Tapi, sejujurnya saya pribadi sebagai mantan pengguna behel sih lebih memilih dulu nggak pakai behel hehe. Karena banyak sekali masalah gigi yang berdatangan setelahnya.
Tapi, semua yang saya tuliskan di sini hanya berdasarkan pengalaman saya. Tiap orang punya pengalaman yang berbeda. Jadi apa yang terjadi pada saya belum tentu terjadi juga dialami orang lain. Kebetulan pengalaman saya memang nggak begitu baik dengan behel hehe 😬
Kalau setelah membaca 4 hal di atas dan kamu merasa sanggup dengan semua perjuangan itu, semoga giginya cepat rapi yaaa. Selamat berjuaanggg~ 🌻
Kalau teman-teman gimana? Ada yang punya pengalaman serupa dengan behel? Atau ada yang berencana pakai behel juga? 🤔
4 comments
Auto ngilu bacanya. As a matter of fact, selama ini saya taunya resiko behel sebatas di sisa makanan yang nyangkut di sela2 behel. Nggak kebayang kalo ternyata sampai segitunya ya.
Thanks for sharing this valuable information.
you're welcome mas prima 😁