Semenjak pandemi tahun lalu, banyak kegiatan yang berhenti. Teman-teman pasti ikutan ngerasain gimana rasanya di-pause secara mendadak. Rasanya jadi kayak bingung mau ngapain lagi 👀
Dulu, karena saya jenuh dengan pekerjaan, sering kali saya ‘kabur’ dengan mengikuti kegiatan relawan seperti Kelas Inspirasi. Seperti yan sudah pernah saya tulis, aya pernah mengikuti di Lamongan dan Mojokerto ✨
Ada yang tahu Kelas Inspirasi?
Kelas inspirasi ini adalah kegiatan volunteer dalam bidang pendidikan. Sesuai namanya, kegiatan ini dibuat untuk memberikan inspirasi adik-adik yang berada di sekolah dasar. Kami akan mengunjungi suatu sekolah, yang biasanya terletak di pedalaman atau desa, untuk memberikan adik-adik pengetahuan mengenai profesi 😀
Mengapa profesi?
Meski sudah memasuki era digital, globalisasi, nyatanya nggak semua lapisan masyarakat di Indonesia paham akan teknologi. Apalagi yang ada di desa. Akses internet yang terbatas, membuat adik-adik kurang pemahaman akan perubahan yang terjadi, termasuk banyaknya jenis pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi sekarang 😬
Harapannya sih, mereka nggak mengkotak-kotakkan profesi hanya sebatas menjadi guru, polisi, dokter, dll yang umum banget. Kami ingin adik-adik memiliki banyak pilihan pekerjaan. Kayak content writer, programmer, data analyst, dll 😉
Mereka yang tergabung menjadi relawan di Kelas Inspirasi dibagi menjadi 2, yaitu relawan pengajar dan relawan dokumentasi. Teman-teman relawan pengajar memiliki tugas untuk memberikan pemahaman akan profesi mereka. Cara mengajarnya jelas harus fun supaya adik-adik mudah memahaminya dan kalau bisa memasukkan profesi tersebut sebagai cita-cita mereka kelak hihi. Sedangkan relawan dokumentasi tentunya bertugas mendokumentasikan acara dan akan dibagikan ke media sosial 😊
Kegiatan ini berlangsung selama satu hari saja. Makanya, ada syarat khusus sebelum bersedia mengikuti kegiatan relawan ini. Yaitu, cuti satu hari. Kegiatan ini biasanya berlangsung antara hari Sabtu atau Senin 😆
Kegiatan Kelas Inspirasi tersebar di seluruh Indonesia. Saya sendiri baru mencoba menjadi relawan di Lamongan, Malang, Semarang, dan Solo. Setiap daerah memiliki cerita tersendiri yang menarik. Sejujurnya saya banyak belajar setelah mengikuti kegiatan ini 🙂
Ada cerita yang membuat saya tertegun. Saya lupa waktu itu saya mengikuti Kelas Inspirasi di kota mana, yang jelas sekolah saya saat itu di desa. Saya menanyakan cita-cita seorang anak di sela-sela kegiatan 👀
Saya : Nanti, kalau sudah besar kamu mau jadi apa?
Adik : Mau jadi supir truck kayak bapak, Mbak!
Setelah mendengar itu saya langsung kaget 😶 Dari sekian banyak pekerjaan, dengan polos dan bangga adik tersebut menjawab ingin menjadi supir truck seperti ayahnya. Saya nggak bermaksud mengenalisir sebuah pekerjaan yang baik atau nggak.
Tapi, semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Termasuk dalam hal pekerjaan, mereka tentu ingin anak mereka memiliki pekerjaan yang jauh lebih baik dari mereka. Dengan harapan kehidupan anak juga lebih baik dari orangtua mereka 😬
Saya nggak bisa mengomentari pekerjaan ayahnya dan hanya bisa memberikan pilihan jenis pekerjaan yang sekiranya lebih sesuai dengan minatnya. Semoga saja dengan begitu adik tersebut lebih semangat lagi untuk meraih cita-citanya 😊
Nah, kemarin, karena kangen banget dengan kegiatan (menyibukkan diri) seperti itu, saya daftar menjadi volunteer sebuah event. Setelah melakukan wawancara singkat, pagi tadi saya dikabari kalau saya nggak diterima huhu 😅
Sedih sih aslinya, karena saya udah pengen banget gabung dan berpartisipasi untuk menghilangkan kejenuhan wfh ini. Ada hal yang bikin saya kaget sewaktu tahu alasan saya nggak diterima. Mereka takut mendzolimi saya 👀
Maksudnya?
Sebelum acara, mereka akan melakukan rapat beberapa kali. Nah, tempat rapat (basecamp) mereka cukup jauh dari rumah saya. Padahal buat saya sendiri itu nggak ada masalah. Pertimbangan itulah yang bikin mereka nggak bisa menerima saya 😊
Baru kali ini saya ditolak karena khawatir akan jarak rumah dengan lokasi rapat. Sejujurnya saya terharu sih. Karena biasanya, perekrut nggak akan peduli dengan hal seperti ini dan hanya menekankan kita untuk berkomitmen hadir. Aih, ini saya yang terlalu sensitif atau gimana ya hehe 😬
Kalau teman-teman gimana? Pernah ikut kegiatan relawan juga nggak nih?
***
Cerita Kelas Inspirasi lainnya
- Kelas Inspirasi Semarang
- Kelas Inpirasi Malang
5 comments
Dlu tuh sering ikut komunitas namanya Uang Receh..
Jadi, tiap beberapa minggu sekali kita kumpul di suatu tempat yg rame untuk nyari recehan yg sering nggak dipedulikan sama orang..
Ntar pas udah kekumpul kita itungin rame2 deh disitu biar dilihatin orang2... kadang semalem bisa ngumpulin smpe 5 juta uang receh.. luar biasa banget y.. tapi smenjak pandemi. Kumpul2 gini nggk bisa, dan tempat jadi lebih cenderung kosong..
Jadi, perkumpulan hanya untuk tim inti. Saya sndiri yg hanya anggota jadi jarang..
aku pun biasanya nggak ngeh kalo belanja dan ada kembalian receh 🤣
luar biasa banget bisa sampe ke kumpul 5 juta 😱
btw itu berapa lama bisa ke kumpul segitu?