Ada yang sudah nonton Start-Up? Hayoo, teman-teman kubunya siapa nih, Han Ji-pyeong atau Nam Do-san? 👀
Kalau saya sih jelas mentor Han Ji-Pyeong haha. Gara-gara drama Start-Up saya jadi suka mantengin Ji-pyeong a.k.a Kim Seon-ho. Termasuk melihat kekonyolannya di reality show 2D1N. Yang awalnya saya kira karakter Kim Seon-ho itu 11 12 sama Ji-pyeong langsung ambyar seketika haha 😂
Di drama terbarunya pun, Seon-ho memainkan karakter yang berbeda dengan yang sebelumnya. Karena penasaran, saya pun menontonnya. Drama ini baru saja selesai minggu lalu. Genre-nya sih bisa ditebak lah ya, romance-comedy hihi.
Banyak yang bilang, drama ini termasuk drama healing. Bahkan Shin Min-ah sendiri menyebutnya begitu saat melakukan interview dengan Netflix. Awalnya saya nggak ngeh kenapa bisa disebut begitu. Karena drama ini ringan banget ceritanya. Nggak ada deh yang namanya balas dendam, detektif, politik, atau apa pun itu. Yang ada cuma cerita personal masing-masing tokoh 🍀
Spoiler alert! ❗❗
Hong Du-sik
Atau yang lebih dikenal masyarat desa Gongjin dengan sebutan Kepala Hong (Hong Bangjang). Satu-satunya orang yang paling gampang banget nolongin orang lain di desa ini. Nenek-nenek jatuh, Kepala Hong turun tangan. Toko kelontong nggak ada yang jagain, Kepala Hong turun tangan 💓
Dikenal baik hati, tidak sombong, dan sangat ringan tangan, nggak ada yang tahu kalau Kepala Hong menyimpan trauma yang begitu dalam. Orangtuanya meninggal, kakeknya meninggal, bahkan seniornya di kampus juga meninggal. Semua orang terdekatnya meninggal. Gara-gara omongan seorang pelayat, Kepala Hong menyakini kalau dia adalah pembawa sial. Nggak bisa menjaga mahkluk hidup 😔
Baca juga: Drama Malaysia, Nur
Hhhh, ini sedih banget. Karena dia menyalahkan dirinya atas kematian semua orang yang disayanginya. Meski terlihat bahagia di desa, tapi Kepala Hong menahan semuanya sendirian. Ia nggak punya tempat untuk bersandar, berkeluh kesah. 😭
Hye jin
Dokter gigi cantik yang satu ini nggak sengaja datang ke Gongjin karena lelah dengan pekerjaannya di Seoul. Ia datang ke pantai yang pernah didatanginya bersama ayah dan ibunya 🌊
Setelah ibunya meninggal karena penyakit saat Hye-jin masih anak-anak, ayahnya menikah lagi. Hye-jin yang waktu itu masih SMA, sempat kabur ke Gongjin. Bisa dimaklumi kalau Hye-jin belum bisa menerima kehadiran orang baru dalam keluarganya. Apalagi menggantikan sosok ibunya 😔
Baca juga: Review Garnier Light Complete, Bye-bye Kulit Kusam!
Ayah dan anak perempuannya yang sama-sama nggak bisa mengungkapkan perasaan masing-masing. Meski kita semua tahu komunikasi itu penting, tapi nggak mudah untuk saling terbuka. Apalagi memberi pengertian bahkan ke keluarga sendiri 😶
Ham Yun-geong
Buat saya, bagian Ham Yun-geong yang sudah hamil besar ini cukup membuat saya terharu antara sedih dan bangga. Seorang istri memang harus sekuat itu. Dalam keadaan hamil besar, memang nggak mudah untuk melakukan kegiatan. Bahkan sesederhana mengikat tali sepatu sendiri 😔
Suaminya yang kurang peka nggak paham dan malah mengiranya manja. Aduh, asli deh pengen nimpuk. Coba ya doi gantiin posisi Yun-geong biar tahu gimana rasanya susah gerak 😕
Menurut saya beruntung Yun-geong bisa marah. Karena berkat dia emosi (maksud saya bukan senang dia emosi, tapi gimana yaaaa teman-teman paham lah ya hehe), akhirnya suaminya sadar, kalau punya anak itu tanggung jawab berdua. Bukan istri aja 👀
Scene favorite
Ah, buat saya scene favorit dari drama ini adalah saat Kepala Hong dan Hye-jin lagi ngomongin pembagian tugas setelah mereka menikah 💓
Hye-jin yang nggak bisa memasak dan suka banget kerja, dimaklumi sama Kepala Hong. Jadinya Kepala Hong yang masak huhu terharu banget ada orang yang pengertian gini. Mereka juga bagi tugas siapa yang cuci baju dan siapa juga yang beberes rumah 😉
Ini salah satu contoh yang bagus sih. Sebelum nikah emang harus diomongin semuanya biar nggak kaget hehe. Semoga pesan ini sampai ke semua penonton hihi 😁
Sebenernya dari awal, di drama ini memperlihatkan kalau perempuan bisa memilih juga. Bukan hanya dipilih. Mulai dari Hye-jin yang mengungkapkan perasaannya duluan ke Kepala Hong, sampai Hye-jin yang ngajak Kepala Hong nikah duluan 🌻
Ah iya, sejujurnya saya rada geli ya nonton scene mesra mereka. Soalnyaaaaa di kepala saya Kim Seon-ho itu cool atau at least lucu. Bener-bener nggak ada bayangan kalau Seon-ho romantis hahahah. Asli geli banget. Tapi tetep aja saya kelarin sampe episode 16 hihi 😂
The conclusion is….
Terlepas dari kehidupan pribadi Kim Seon-ho, saya cukup menikmati drama Hometown Chachacha. Drama ini bukan cuma berceria tentang kedua tokoh utamanya, tapi seluruh tokoh yang ada di dalamnya 💓 Sebenarnya banyak banget cerita menarik dari setiap tokoh. Bener-bener semua warga desa punya case yang bikin mata berair hiks. Tapi ini top 3 versi saya hehe.
Sebagai introvert yang paling bete digangguin, saya sempat menilai masyarakat Gongjin ini nyebelin. Yaaa, 11 12 lah sama pandangan Hye-jin awal datang ke desa itu hehe 😁
Males banget sama yang namanya ikut campur urusan orang lain dan ada orang yang ikut campur urusan kita. Tapi, justru itu yang membuat mereka terlihat rukun dan saling bahu membahu saat ada masalah 😊
Dari drama ini juga saya jadi belajar untuk nggak mudah menilai orang lain. Yang penting mah kitanya aja deh yang ke mereka. Karena kita nggak akan pernah tahu gimana masa lalu orang lain. Apa yang dipendamnya, dirasakan, dan telah dilaluinya 😀
Laasstt, saya jadi kangen banget mantaiiiii!!!! Huhuhu. Menginjakkan kaki di pasir, bersentuhan dengan air laut yang hangat, menikmati matahari terbenam, malamnya tidur menatap langit penuh bintang. Hiks. semoga bisa ke pantai segera huhu 💔💔💔
3 comments
Eniweiiii. Jadi penasarannnn mau nonton Hometown Cha3. Udah diracunin Lia waktu itu, mumpung udah tamat mungkin memang harus nonton, yaa, hihi. Karakternya Hong Banjang ini kok lovable sekaliiii. Selalu bisa diandalkan gitu yaa ceritanya.
Thank youu Mba Dea untuk ulasan singkatnya dan cukup meracuniku untuk mulai nonton XD
Baca ini jadi penasaran si sama drama homeotown chachacha, nanti deh masuk wishlist setelah drama lain kelar dulu :D