Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Catatan 2021: Mindfulness Bikin Lebih Menikmati Hidup

10 comments

Selain lebih fokus dengan diri sendiri, 2021 juga menjadi tahun di mana saya lebih bisa menikmati hidup. Hidup yang sering saya pandang sebelah mata sebagai ajang perlombaan karena terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, kalau dipikir-pikir nyatanya nggak seburuk itu 😉 


Di tahun 2021, saya belajar untuk lebih menikmati waktu dan kehadiran saya secara utuh dalam mengerjakan sesuatu. Mindfulness. Menerapkan mindfulness dalam setiap kegiatan, membuat saya lebih rileks dan mensyukuri segala sesuatu. Hal yang jarang terlihat, jadi lebih bermakna untuk saya 🌸 


Fokus dengan 1 pekerjaan



Dulu, banyak sekali orang beranggapan kalau seseorang yang bisa multitasking itu keren. Karena dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Dianggap efisien dan hemat waktu 😶 


Tapi, nyatanya multitasking justru membuat saya kewalahan sendiri. Hasilnya pun nggak maksimal yang malah berujung bikin saya pusing sendiri karena otak berlompatan mengerjakan ini dan itu. Bukannya cepat selesai, eh malah butuh waktu lebih lama 😕 


Sejak mengenal mindfulness, saya berusaha untuk fokus mengerjakan satu hal. Kegiatan ini justru lebih membuat saya menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal. Saya pun jauh lebih rileks dalam prosesnya. Nggak tertekan memikirkan hal lain 😆 


Menikmati makanan 



Bukan hanya dalam bekerja, saya juga mencoba menerapkan mindfulness saat makan. Dulu, saya sering sekali makan sambil menonton tv. Entah drama atau apa pun yang penting harus ada yang ditonton 👀 


Makan dengan kesadaran penuh, ternyata membuat saya lebih menghargai makanan di hadapan saya. Saya jadi nggak asal ambil makanan, tapi lebih sadar dengan apa saja yang saya makan. Bagaimana rasanya, dan seberapa banyak yang saya makan 🌻 


Membiasakan diri makan dengan mindful, sekarang justru membuat saya nggak bisa lagi makan dengan disambi melakukan hal yang lain. Menonton tv misalnya. Haha. rasanya saya jadi nggak bisa makan dengan tenang kalau disambi 😁 


Bukan hanya fokus, mindfulness juga membuat saya mensyukuri hal sederhana. Seperti saat saya lagi nggak mood makan, saya cuma sekadar bikin scramble eggs dan itu sudah bikin saya tersenyum bahagia 🥰 Dan kalau diingat-ingat adik saya sampai heran melihat saya begitu bahagia makan telur. 


“Are you okay, Mbak?” 🤣


Kayaknya dia heran ngeliat mbaknya senyum bahagia cuma karena makan telur 🤣🤣


Secukupnya dalam berbelanja


Setelah saya membaca buku Marie Kondo, saya perlahan mengenal hidup minimalis. Lalu, perlahan saya berkenalan dengan mindfulness dari Mas Adjie Santosoputro. Yap. menurut saya kedua hal ini berkesinambungan 👀 


Dalam berbelanja, saya jadi nggak asal beli memenuhi nafsu keinginan atau nafsu diskon. Haha, teman-teman ada yang hobi belanja kalau lagi diskon juga nggak nih? Ternyata, berbelanja sewaktu diskon bisa bikin kita lebih boros lho. Soalnya, pikiran kita jadi lebih bernafsu karena menganggap memanfaatkan momen diskon 😅 


“Mumpung lagi diskon jadi beli ini sama itu deh”


Berawal membeli satu barang kebutuhan dan berujung dengan membeli hal-hal yang sebenernya nggak begitu kita butuhkan. Jatuhnya, jadi nimbun lagi deh. Perlahan-lahan pun saya mulai sadar kalau momentum diskon jadi momen yang berbahaya kalau saya nggak bisa menahan diri. 


Sejak saat itu, saya pun lebih sering bertanya pada diri sebelum membeli sesuatu, aku butuh banget barang ini nggak sih? Bakal aku pake nggak sih? Atau jangan-jangan ini bakal berujung jadi pajangan doang sampe berdebu? 😶


Dalam beberapa hal, saya pun menunggu beberapa hari untuk memutuskan membeli sesuatu. Kalau ternyata dalam 2-3 hari saya masih memikirkannya, mungkin itu artinya saya benar-benar membutuhkannya 🙂 


Jadi, sebenernya bisa dibilang juga saya nggak pinter memanfaatkan momentum diskon atau promo. Karena saya selalu berpikir, nggak usahlah nggak butuh hehe 😁  


Apalagi kalau lagi belanja di Indomaret atau Alfammart. Kasirnya pasti nawarin berbagai macam hal sampai menawarkan potongan harga karena berbelanja dengan batas tertentu. Tebus murah gitu istilahnya. Kalau sudah begitu saya pasti langsung senyum dan geleng-geleng kepala 😁 


Sebenernya mindfulness punya banyaaak banget manfaat buat saya di tahun 2021 kemarin. Ada lebih dari poin di atas. Mungkin lain waktu bakalan saya sambung lagi hehe 😉 


Overall, mindfulness sangat membantu saya lebih menikmati momen dan mensyukuri segala sesuatunya. Bahkan sampai hal tersimple sekalipun. Pikiran yang biasanya sering berlompatan karena memikirkan hal yang terlalu jauh jadi lebih bisa diminimalisir 🌸


Kalau dipikir-pikir, daripada saya mengkhawatirkan sesuatu di masa depan yang masih belum jelas, ada baiknya saya menikmati momen saat ini sebaik mungkin. Jangan sampai saya menyesal dikemudian hari karena melewati waktu begitu saja 😆


Kalau teman-teman gimana? Semoga selalu bisa menikmati setiap momen dalam hidup yaa

🌻
deamerina
Halo, aku Dea! Perempuan yang tinggal di Surabaya yang suka jalan-jalan, fotografi, menulis, dan baca buku. Aku suka menulis di sini sebagai sarana curhat dan berbagi. Yuk, temenan di Instagram @deamerina

Related Posts

10 comments

Ainun said…
harapanku di 2022 ini nggak beda jauh sama mba dea, bisa lebih menikmati momen dengan baik
kalau multitasking, kayaknya sampe sekarang masih multi dan multi tasking, mungkin karena terbiasa dan kudu konsen. biasanya ya dalam kerjaan, itupun karena satu hal misalnya nunggu ngeprint banyak ga selesai-selesai, jadi aku tinggal ngerjain yang lain

hahahaha emang ya kalau liat diskon suka kalap, aku juga mikir kudu bedain mana yang butuh dan mana yang cuman sekedar pengen. tepatnya hemat juga.
karena penyesalan ada di belakang


deamerina said…
haha iya mbak yang namanya nyesel emang di akhir sekalian sadar gtu, "lha ini buat apa aku beli ya?" atau "lha kok udah abis aja saldo di atm" 🤣

semoga kita bisa lebih menikmati hidup tahun ini ya mbaak Ainuunn 🌸
ANGGITA RAMANI said…
Mungkin ini kayak semacam slow life gtu ya, lebih menikmati apa yang kita lakukan daripada kayak grusa grusu melakukan banyak hal tapi ga fokus? Aku juga lagi pengen gini biar ga pusing2 banget, cuma kalo udah jadi emak2 beranak, pasti multitasking wkwkwk
deamerina said…
iyaa mbak kayaknya sih hampir sama kayak slow life. waduh iya juga sih ya pasti riweh ngurus banyak hal dan gopoh apalagi kalo masih baby 😅
Ah iya sepakat banget mba, mindfull ini penting bgt. Even aku dah mulai ajarkan untuk anak-anak bisa mindfull. Kaya sadar saat makan, sadar menerima perasaan, sadar secara finansial dan sadar saat komparasi. Tantangannya sih kalau aku di mindful eating terutama part memilih menu yg sehat wkwk susah :(
Jane Reggievia said…
Soal multitasking itu aku bisa memahaminya. Salah satu sisi sangat menggiurkan yaa bisa mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu. Salah satu sisi kok ya capek banget, walhasil nggak ada satu pun kerjaan yang beres. Suamiku paling sebel kalo liat aku mulai multitasking di dapur khususnya. Sebentar nyuapin anak, sebentar masak, sebentar bikin kopi, kata suami: "Kamu tuh ya ngerjain semuanya nggak ada yang beres. Tuh, anak keburu rewel!" 🤣

Sepertinya mindfulness ini akan menjadi PR ku juga di tahun ini. Makasih udah berbagi pengalamanmu, Mba Dea! 🙏🏼😊
Ikrom Zain said…
memang minfullnes ini sangat peting
kita jadi sadar tentang kehidupan kita dan lebih fokus
nglatih paling sederhana dari makan ya mbak
fokus ke makanan kita ternyata akan membuat kita sangat menikmati makanan kita
semoga 2022 bisa lebih menikmati hidup dan fokus ya mbak
deamerina said…
wah iya penting banget nih mbak diajarkan ke anak. aku juga lagi usaha buat ngajarin ke adek yang paling kecil. susah emang apalagi bocil suka banget makan sambil nonton tv 😅

hihi gpp mbak pelan-pelan. aku juga masih belajar kok buat makan makanan sehat. soalnya yang nggak sehat pada enak sih ahha 😆
deamerina said…
wah kalau ngurus anak emang rada susah ya mbak kalo nggak disambi. namanya ibu tangannya bisa sampe 10 kayaknya 😆gpp mbak pelan-pelan, nungguin si Krystal udah bisa makan sendiri mungkin hihii
Rivai Hidayat said…
aku lupa kapan menyadari bahwa multitasking itu merupakan hal yang salah. Alih-alih menyelesaikan banyak kerjaan dalam satu waktu, yang ada malah kerjaan ga bisa maksimal. Terlalu banyak tenaga dan waktu yang mesti dibagi-bagi. Akhirnya mencoba untuk tidak multitasking lagi. Masih belajar sih, karena terbiasa dikerjakan bareng-bareng...hiiiks

Mindfulness ini yang ga mudah. Biasanya semua berjalan karena sdah dalam rutinitas dan berpola. Akhirnya tidak benar-benar mindfulness.
makasih mbak dea untuk cerita pengalamannya :D