Merdeka! Gimana teman-teman libur 17annya? Ikutan lomba apa aja nih?
Kalau saya skip lomba dulu. Hari ini saya memutuskan untuk merdeka dari laptop sejenak. Kaburnya ke mana? Ke Prigen aja yang deket dan seger hehe. Yang paling saya suka tinggal di Surabaya adalah kalau mau escape gampang nggak perlu jauh-jauh. Ada Trawas dan Malang yang akan selalu bisa didatangi dengan berbagai tempat wisata alam yang menarik.
Kali ini saya dan teman saya ke ‘Jendela Langit Prigen’. Seperti biasa, karena kami hanya pergi berdua kami naik motor. Perjalanan dari Surabaya ke Jendela Langit hanya memakan waktu 1,5 jam. Kami berangkat sekitar jam 09.00 WIB dan sampai di sana sekitar jam 10.30 WIB.
Karena kami berdua sama-sama nggak pernah ke Jendela Langit, jadilah kami mengikuti arahaan Google Maps. sebenarnya saya rada khawatir mengikuti arahan Google Maps karena pernah disasarin ke perkebunan orang waktu ke Gunung kelud hehe.
Beruntung lokasinya nggak begitu susah dicari. Cumaaa medannya nih yang Masya Allah banget sist. Gemash maksimal.
Deg-degan Jalanan Berbatu
Tempat wisata alam Jendela Langit Prigen ini searah dengan Hutan Cempaka Prigen. Cuma, Jendela Langit memang lebih naik lagi. Teman-teman kalau sudah melewati jalanan rusak berbatu nah, berarti sudah dekat.
Ternyata jalanan berbatu menuju tempat wisata Jendela Langit ini masih belum seberapa gengs. Setelah sampai parkiran, ternyata kami harus naik lagi. Dan jalanannya nggak bagus banget. Lebih parah dari yang sebelumnya. Berbatu gede-gede. Jadi kalau teman-teman pakai motor matic, saya sarankan pakai jasa ojek aja.
Di parkiran sudah berjejer bapak-bapak ojek yang bakalan antar ke atas. Kami di antar ke atas dengan ojek masing-masing. Harga pulang-pergi (PP) Rp50.000/orang sudah termasuk biaya tiket (Rp7.500) dan nungguin kita di atas. Ini murah banget gengs daripada motor kita yang rusak yekan?
Atau, bisa juga pakai mobil tapi kayaknya bakalan lebih aman kalau pakai mobil yang biasa digunakan offroad sejenis Pajero atau Strada. Kalau mobil lain sepertinya lebih baik parkir di bawah dan naik pakai ojek saja hehe. Sebenarnya bisa juga jalan kaki karena saya lihat ada beberapa orang yang trekking.
Pemandangan Gunung Arjuno
Setelah deg-degan sekitar 15-20 menit, akhirnya kami sampai di lokasi wisata. Pemandangannya baguuusss bangeeettt!! Saya kurang paham yang di depan itu Gunung Welirang atau Gunung Arjuno. Pokoknya gunungnya kelihatan dekat sekali. Trus ada tulisan Jendela Langit ala-ala yang di Hollywood itu lho hihi.
spot paling enak buat duduk |
Begitu sampai di ujung kami disambut dengan udara super segar. Aakkhh! Enak banget. Saya puas-puasin deh menghirup udara yang langka ini di Surabaya hihi. Tapi lumayan panas juga ya sist karena kami sampai di atas sekitar jam 11an siang.
Nggak begitu banyak yang bisa dilakukan di sini sebenarnya. Palingan hanya duduk-duduk atau foto-foto saja. Ada beberapa spot foto yang tersebar. Dan ada juga beberapa bangunan yang sepertinya dulunya difungsikan sebagai penginapan. Tapi sekarang sudah nggak dipakai lagi dan terkesan nggak dirawat. Sayang banget.
Pohonnya juga nggak seberapa banyak juga sih. Jadi panas teriknya matahari masih terasa. Jangan lupa pakai sunscreen teman-teman hehe. Semoga pada nggak bosan saya ingatkan terus.
Fasilitas di Jendela Langit Prigen
Tempat Wisata Jendela Langit Prigen ini punya fasilitas yang nggak beda jauh dengan tempat wisata alam yang lainnya. Cumaaaa, ada yang sedikit lebih menarik, ada camping groundnya! Hihi.
Sebenernya memang beberapa tempat wisata alam di Trawas dan Prigen kebanyakan ada camping groundnya. Karena sering digunakan untuk acara kampus atau para pendaki beristirahat. Tapi, ini pertama kalinya saya tahu ada camping ground yang langsung ada di tepi lembah dengan view pegunungan. Soalnya biasanya vibes hutan sih hehe.
Camping Ground
Area camping ground ini cukup luas. Bahkan sepertinya pengunjung bebas menancapkan tenda di mana saja. Paling banyak sih yang dekat dengan dek-dekan kayu itu. Selain udaranya juga lebih dingin, juga karena dekat dengan tempat makan hihi.
Waktu di bawah saya sempat tanya penjaga parkir tentang jam buka, waktu dijawab 24 jam saya jadi heran. Lha, ada apaan kok buka 24 jam? Ternyata ada tempat campingnya.
Coba bayangin malam-malam camping di Jendela Langit. Beuh! Bakalan bisa liat bintang. Bawa tenda dan nesting. Udah kayak orang hiking padahal naiknya pakai mobil hihi. Eh, paginya bisa lihat sunrise juga nggak ya? Duh, jadi makin pengen cobain!
Oh ya, ada kamar mandinya juga yang bikin lebih tenang camping hehe. Karena sejujurnya yang bikin saya mikir beberapa kali tiap mau camping adalah adanya kamar mandi.
Meski beberapa kali pernah mendaki tapi saya masih belum terbiasa dengan kegiatan buang air di alam bebas hehe. Ada perasaan nggak tenang, takut ganggu, diawasi, atau semacamnya hehe.
Tempat Makan 24 Jam
Tempat makan di sini buka 24 jam untuk melayani pengunjung yang berkemah. Meski menunya nggak banyak tapi bagi saya lumayan. Untuk makanan mereka hanya menyediakan mie goreng, mi kuah, dan lalapan ayam. Mereka juga menjual gorengan. Oh ya, untuk minumannya lebih beragam. Ada banyak minuman hangat dan dingin
Kemarin saya dan teman saya makan ayam lalapan 2, es jeruk, dan teh susu hangat. Totalnya Rp58.000. Kalau nggak salah makannya sekitar Rp20.000an.
Musholla
Di sini juga ada musholla dengan ukuran sedang. Meski ada alat solatnya seperti sarung, sajadah, dan mukenah, tapi lebih baik teman-teman bawa perlengkapan sendiri. Soalnya rada kotor hehe.
Setelah puas foto-foto, duduk menikmati udara segar yang langka, dan cerita ngalur ngidul dengan teman kami turun sekitar jam 2 siang.
Perjalanan turun bikin saya DEG-DEGAN PARAH! Kombinasi antara jalanan terjal berbatu dengan jok motor ojeknya yang licin, bolak-balik bikin saya ngelorot terus duduknya. Asli saya udah ketakutan duluan bakalan jatuh. Kedua tangan saya sampai pegangan balakang saking takutnya.
Saya menyesal mengeluarkan ponsel dan jaketnya nggak saya pakai huhu. Beruntung penderitaan itu segera berakhir dan ponsel saya nggak jatuh. Asli deh dengku ini rasanya aus gengs. Paha dan lengan ini ketahuan banget nggak pernah workout haha. Bahkan sampai detik ini saya ngetik tulisan ini lengan atas saya masih terasa njarem. Udah kayak hari pertama fitness.
Sesampainya di parkiran saya lega. Tapi belum begitu karena jalanan turun masih ada yang berbatu gengs. Untungnya semuanya aman terkendali sampai kami ketemu jalan besar. Fiuh!
Kami nggak langsung pulang, mau mampir Taman Dayu dulu hihi.
3 comments
sekarang di Prigen makin banyak tempat yang bisa dikunjungi ya, kenapa ga dari zaman dulu ya viralnya hahaha.
nah taman Dayu juga tuh sekarang banyak dibangun cafe disana, astagahhh keren keren pokoknya
naik ojek ini bukan keharusan ya mbak, tapi daripada capek jalan memang mending naik ojek ya
Cakeeep bangettt ini tempatnya ada 😍😍. Tempat begitu, makanan yg dijual walo simpel tapi pasti berasa enak. Viewnya bikin napsu makan 😄
kapan-kapan harus mampir nih.
salam jalan-jalan mba Dea