Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Gara-Gara Drama Korea Jadi Daftar Bank Sampah

23 comments
manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
Teman-teman ada yang hobi nonton drama Korea nggak?

Buat yang hobi nonton drama Korea pasti udah nggak asing lagi dengan adegan mereka buang sampah di luar rumah dengan sampah yang sudah terpilah. Yes. Mereka punya wadah tersendiri untuk botol plastik, beling, kardus, dan lainnya.

Terpapar Drama Korea

Gara-gara sering melihat adegan terselubung itu, saya jadi pengen ikutan memilah sampah haha *dasar latah. Nggak apa-apa gengs kalau latahnya hal baik mah, sok atuh. Ye nggak? *membela diri 😜

Melihat Korea dengan kebiasaan baiknya memilah sampah, rasanya enak aja gitu ya. Lingkungannya juga jadi lebih bersih. Petugas yang ngambil pun nggak jijik. Apalagi kalau ada barang yang masih bisa didaur ulang. Otomatis bakalan lebih bernilai. Beda cerita kalau udah kecampur aduk sama sampah lain. Iya kalau bisa dibersihin. Lha, kalau nggak begimane, bestie?

Kemarin saya nonton drama Korea 'Hotel Del Luna'. Dalam adegannya ada salah satu tokoh yang ngomel ke temannya karena temannya buang sampah di luar jam petugas sampah ngambil. 

Setelah saya browsing, ternyata ada jam-jam khusus kita boleh membuang sampah. Dan kalau kita membuang sampah di luar jam tersebut kita bisa didenda, gengs. Waw, tegas sekali ya.😬

Langkah Kecil untuk Bumi

Setelah banyak terpapar nonton drama Korea dengan adegan terselubung buang sampah (yang dilanjut dengan ketemu doi), lalu saya menulis artikel polusi dan dampaknya, saya jadi makin termotivasi untuk memilah sampah.🙂

Dalam menulis artikel itu, saya banyak berbincang dengan teman-teman. Ceritanya sih pengen tahu gitu, gimana sih cara pemerintah dan kebiasaan masyarakat di sekitar mereka dalam menghadapi perubahan iklim. Terutama dari segi transportasi umum dan sampah.

Ada teman saya si Jil yang bekerja di Belanda, Dewi yang tinggal di Australia, Ikbay dan Midi di Balikpapan, dan Dyah yang pernah kuliah di Taiwan.

Saya banyak banget dapat insight dari mereka dan jadi ada perasaan gemas. Kenapa Indonesia nggak kayak gitu juga ya?? 😭 Terutama kalau dibandingkan dengan negara lain kayak Belanda, Australia, dan Taiwan.

Kali ini saya nggak akan bahas perihal kebijakan atau pemerintahan. Saya cuma mau sedikit berkaca pada diri.

“Apa ya yang bisa aku lakuin untuk membantu bumi sedikit merasa baik-baik sajai?”

Yaa, walaupun dampaknya nggak gede tapi at least ada hal kecil yang bisa saya lakukan.

Kalau soal transportasi umum, sejujurnya saya pun masih belum bisa secara rutin menggunakan transportasi umum. Karena di Surabaya sendiri transportasi umumnya masih kurang memadai😅 Jalurnya berantakan, kendaraan nggak layak dan nggak nyaman, dan perihal waktu yang nggak pasti.

Jadi, saya hanya bisa berusaha menggunakan transportasi umum saat jalur tujuan saya tersedia transportasi umum. 

Kalau soal transportasi umum, sepertinya saya stuck di situ. Lalu, saya sedikit beralih pada permasalahan sampah.

Yaaah, kalau untuk mengolah sampah dapur saya masih belum sanggup gengs hiks. Jijik gitu lho liatnya hehe😬. Jadi yang bisa saya lakukan adalah memisah sampah yang kering.

  • Botol plastik, kaleng, kabel, elektronik, kertas, kardus, saya kirim ke bank sampah
  • Wadah bekas skincare saya kirim ke Sociolla karena bisa ditukar poin Soco HAHA. bisa sekalian cuci mata juga lihat-lihat skincare 😜

Daftar Bank Sampah 

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
Biasanya saya menukar sampah botol plastik ke penukaran voucher Suroboyo Bus, tapi kemarin saya pengen cobain ke bank sampah induk Ngagel, Surabaya. Sambil bawa sampah botol plastik yang sudah bersih saya sekalian daftar.
Ternyata cara daftar bank sampah ini nggak ribet, gengs. Simple banget.
Setibanya saya di bank sampah induk Ngagel, Surabaya, saya langsung diarahkan ke petugas untuk melakukan pendaftaran. Saya diberi formulir yang harus diisi. Setelahnya saya bakalan diberi buku tabungan sampah dengan biaya administrasi Rp3.000.

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
Buku tabungan sampah ini mirip banget sama buku tabungan di bank. Bedanya yang ini ditulis manual bukan di print hihi.

Setelahnya saya pindah ke petugas lain untuk menimbang sampah botol plastik saya. Setelah ditimbang bakalan dicatat dan dikonversikan ke rupiah untuk ditulis di buku tabungan sampah. Uang ini bisa diambil dan juga ditabung dulu.
manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
kategori sampah yang dipilah
Kemarin saya membawa satu kresek hitam besar dengan berat botol total 0,7kg. Dengan berat itu saya mendapatkan Rp1.300. Mungkin memang nggak banyak, tapi buat saya yang penting saya sudah menyerahkan sampah-sampah ini ke tempat seharusnya.

Karena saya nggak ngerti gimana ngolahnya. Jadi ya saya serahkan saja ke ahlinya hehe. Tugas saya sementara hanya memilah sampah kering dari rumah saja 😁

Alasan mendaftar bank sampah

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
Karena saya rasa percuma kalau saya sudah berusaha memilah sampah di rumah, lalu saya buang di bak sampah depan rumah. Ujung-ujungnya sampah yang sudah saya pilah bakalan digabung lagi sama petugas yang ambil sama sampah basah.

Seperti rumah Indonesia kebanyakan, sampah rumah saya nggak melalui proses pilah. Semuanya jadi satu dan dibuang di bak sampah depan rumah. Yang nantinya bakalan diambil oleh petugas kebersihan kampung. Lalu, akan dibawa ke TPS hingga TPA.

manfaat mendaftar bank sampah induk ngagel surabaya
buku tabungan sampah
Nah, coba deh bayangin, betapa sia-sianya kalau saya sudah memilah sampah dari rumah lalu ujung-ujungnya di TPS tetap dijadikan satu semua.

Jadi, bisa dikatakan untuk memilah sampah dan tetap membuangnya di bak sampah depan rumah adalah pilihan yang kurang tepat untuk saat ini.

Karena itulah saya pun berpikir untuk langsung membuang sampah yang telah saya pilah ke bank sampah induk Ngagel, Surabaya.

Sejauh ini, hanya hal itu yang bisa saya lakukan saat ini. Kalau teman-teman gimana? Tertarik untuk memilah sampah juga?🙂
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

23 comments

Bunda Saladin said…
Samaa Kak aku juga gampang jijay jadi kalo bikin kompos dari sampah dapur, enggak dulu deh. Ngibriit.

Emang paling enak setor sampah ke bank sampah, karena bisa lebih cinta lingkungan dan dapat duit juga wkwkkw.

Tapi aku belum dalam tahap memilah sampah, makasih ya sarannya, mau coba ahh.

BTW OOT nih, Kak Dea sama2 dulu sering bw ke blognya kak Eno kan bareng aku?
deamerina said…
Hehe aku pun sementara masih memilah yang kering2 dulu, Mbak
Moga-moga makin banyak bank sampah jadi nggak bikin mager apalagi kalo jauh 😁
Iyaaa aku dulu sering main ke blog Mbak Eno tp sekarang orangnya move ke IG. Blognya bukanya pas pilpres kayaknya 🤣
Bunda Saladin said…
Ahahaha okee senang bisa BW ke sini Kak :)
Ainun said…
Menyenangkan bisa jadi bagian dari bank sampah. Jadi keinget aku sendiri, duluu pernah ikutan volunter di bank sampah juga dan punya konsep merangkul adik adik dilingkungan setempat untuk diajarkan hidup go green gitu.
Sekarang aku nya malah kurang aktif
Mungkin kalaupun ada waktu sepertinya hanya bisa support ke bentuk membawakan sampah sampah bekas aja
Baca tulisan ini ketampar nih karena aku belum pilah-pilah sampah di rumah. Semoga bisa menyusul jejak mba Dea. Btw, wadah skincare yang bisa ditukar di Sociolla tuh yang dibeli di Sociolla aja kah? atau bebas?
deamerina said…
Bebas kok, Mbak. Segala wadah skincare, body care, hair care, beli di manapun mereka nerima kok 😁
deamerina said…
Waah, menarik bgt bs jd volunteer. Aku baru ini terlibat di bank sampah dan jadi kepo prosesnya hihi. Emg penting edukasi ke anak kecil biar mereka terbiasa sejak dini 😆
Momtraveler said…
Alhamdhulilah RW ku udah mulai bikin bank sampah sejak 3th lalu dan udh berapa x jd percontohan bank sampah lain. Walnya ta susah mengubah kebiasaan oramg2 tp lama2 banyak juga nasabahnya dan merasa sangat twrbantu dgn adanya bank sampah
Swastikha said…
Di rumah saya, sampah basah dan kering dibedakan. Sampah basah sama bapak dimanfaatkan untum pupuk organim dan eco enzym buat tanaman sayur di rumah
Khoirur Rohmah said…
BTW aku juga buang sampah di depan rumah, dan ada petugas yang saat mengambil sampahnya, lebih banyak dibedakan mana yang plastik atau nggak, seperti botol minuman mbak.
Tapi kalau aku sebelum tak taruh depan, tak pilah mana yang botol plastik dijadikan satu, supaya mudah petugasnya saat angkut.
Kalau ada bank sampah begitu lebih enak juga ya mbak,
Dengan begitu sampah-sampah yang telah dipilah bisa didaur ulang oleh yang memang punya keahlian dalam mendaur ulang tersebut
Dee_Arif said…
Hehe
Nonton drama Korea ternyata bisa memberikan dampak positif ya mbak
Aku juga sudah lama jadi nasabah bank sampah
memilah sampah itu penting, makanya harusnya tiap rumah bisa pilah sampah nya sendiri ya
lendyagassi said…
Semangat menabung sampah.
Aku dulu juga menabung sampah dan rasanya senang sekali, sampah seperti botol plastik, kardus dan beberapa kertas bisa mengisi saldo di buku bank sampah.
Sampai sekarang aku pindah, aku bahkan tidak menguangkannya.
Hhaha...seneng aja liat saldonya di buku. Entah bank sampahnya di rumah yang dulu pertama kali aku pindah Bandung, masih ada atau engga yaa..?
Bunsal said…
Alhamdulillah, senangnya jika ada yang juga aktif memilah sampah, bahkan serius mendaftar menjadi anggota bank sampah pula.
Di kabupaten Lombok Timur, sedang jadi bahan obrolan ibu-ibu nih, kalo mart-mart-an yang tersebar di sana di sini, sudah mulai makin tegas untuk tidak menggunakan kantong kresek plastik. Semoga berlaku juga di banyak toko lainnya. Aamiin
Uwaaa, menarik juga ya nabung di bank sampah ini. aku baru berencana yang ke Sociolla aja, Mbak. Coba deh kucari bank sampah di tempatku!
Mporatne said…
Alhamdulillah di Jakarta ada dinas kebersihan jadi angkut sampah .lumayan sih hasilnya
Tira Soekardi said…
Di surabaya sih sudah banyak bank sampah. Di sini yg bertahan sangat sedikit. Nah, aku sih sudah lama nyetor ke bank sampah. Malah pindah2 bank sampah karena banyak yang tutup
Aku JD inget pas nginep di Airbnb di Jepang dan Korsel mba. Owner rumah dari 2 negara itu udh wanti2 banget masalah sampah. Harus dipilah. Dan di rumah yg aku inapin di Jepang, itu tong sampahnya ada 2, organik dan non organik. Harus bener2 aku pilah.
Tapi mungkin Krn mereka belum percaya dengan turis Indonesia, jadi ttp dia bilang, ntr sampahnya ditinggalin aja, ada orang yg bakal bantu cek udh bener belum pilahannya 🤣.

Yg di Korsel juga gitu . Ga bisa sembarangan.

Trua pas aku tinggal di rumah adek di Osaka, dia juga wanti2 buang sampahnya ada hari tertentum JD ga bisa tiap saat kita taro di depan 🤣.

Mereka mungkin udh bisa seperti itu Krn budaya jaga kebersihannya udh kuat banget. Semoga Indonesia juga bisa gitu

Aku belum Nemu bank sampah Deket rumahku. Waktu itu di Ig ada yg mau trima sampah kertas, plastik dan kaca. Tapi lokasinya di kebon jeruk, jauuuh bgt dr aku 🤣🤣. Trus aku tanya dong, kalo dijemput minimal sampahnya hrs berapa kilo dan ada biaya penjemputan atau ga?. Tau ga jawabannya? Untuk rumahku di Rawamangun minimal sampah hrs 500 kg 🤣🤣🤣🤣

Jiaaaah rumahku udh ketimbun sampah kayak Pulogebang kaliii kalo 500kg wkwkwkwk. Langsung aku coret utk kasih sampahku kesana. Mending aku KSH pemulung. 🤣
deamerina said…
di deket rumahku pada belum ada, Mbak. jadi luamayan effort juga harus kirim ke bank sampah yang jauh hehe 😅 semoga aja makin banyak bank sampah dan bikin orang lebih sadar lingkungan
deamerina said…
waaahh, kereeenn. kalo sampah basah di rumah khusus yang buah aja sih yang diolah ibu jadi eco enzym terus dibikin sabun gitu
deamerina said…
kalo petugasnya bedain lebih enak sih. usaha kita memilah sampah jadi nggak sia-sia hehe. kebetulan kalo di rumahku petugasnya mencampur semuanya jadi satu.
beneerrrr, karena so far aku belum bisa mengolah sampah-sampah kering itu, jadinya aku kirim ke bank sampah aja 😅
deamerina said…
hahahah yang namanya hidayah emang nggak terduga datangnya 🤣
deamerina said…
hahahaha ngakak banget. mereka kayaknya emang paham kita belum biasa memilah sampah makanya daripada ujung-ujung mereka tambah repot makanya di suruh biarin aja kali ya 🤣🤣

500kg????/ astagaaaaaa! sama aja kayak buka bank sampah sendiri kalo kayak gtu mah 🤣🤣 kocak nih bank sampahnya. typo kali ya
Wah, disini belum ada sih bank sampah. Btw sori baru sempet main. Banyak kesibukan sih. Beda sama waktu sepuluh tahun yang lalu, hehe. Sok sibuk aku. Haha...