Tahun 2020 lalu, saya baru sadar dunia ini benar-benar sudah berubah. Akibat pandemi, untuk pertama kalinya saya merasakan bekerja secara remote di salah satu media. Aneh rasanya saya bekerja di kamar dengan memakai piyama bahkan tanpa perlu mandi hehe.
Bukan hanya itu, namun banyak juga perubahan yang terjadi pada dunia kerja. Yang jelas semuanya jadi lebih mudah dan cepat.
Saya pun berpikir, kalau begini, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki bekal digital? Yang tidak siap dengan perubahan? Bagaimana mereka akan bekerja?
Pada artikel sebelumnya, saya telah menuliskan perihal pentingnya peran kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia beserta rekomendasi universitas swasta dengan pendidikan internasional. Bisa dibaca di sini.
Jika kurikulum pendidikan sudah memadai, lalu apakah kualitas sarjana dapat serta merta lebih baik begitu saja? Sayangnya, kurikulum pendidikan ini juga harus dibarengi dengan pemahaman bekal mengenai skill dalam dunia kerja.
Lalu, skillset apa saja sih yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja dengan kompetensi bekerja yang dapat bersaing secara global?
Di tulisan ini saya ingin sedikit memberikan bocoran pada teman-teman (kita seumuran kok😜) yang baru akan masuk kuliah. Harapannya sih supaya teman-teman nggak menyesal dan nggak perlu pusing cari kerja atau sakit hati ditolak perusahaan idaman.
Syukur-syukur, sebelum lulus sudah dipinang duluan sama salah satu perusahaan multinasional hihi. Tokopedia, Traveloka, Amazon anyone? ✨
Persiapan Menghadapi Dunia Kerja dengan Kompetensi Global
Menurut Paul dan Murdoch (1992), supaya dapat unggul dan bertahan dalam kompetensi bekerja, seorang lulusan perguruan tinggi harus memiliki kualifikasi berikut.
- Pengetahuan dasar umum dan bahasa asing (terutama bahasa inggris)
- Penguasaan teknologi komputer, internet, dan presentasi
- Keterampilan softskill seperti kemandirian, kerjasama tim, inisiatif, motivasi, dan terbuka
- Kemampuan beradaptasi dengan perubahan waktu dan lingkungan
Dari poin di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menghadapi dunia kerja dengan kompetensi global, sebagai calon mahasiswa kamu perlu memiliki skill berikut ini supaya menjadi lulusan sarjana berkualitas.
1. Penguasaan Bahasa Asing
Memiliki kemampuan bahasa Inggris saat ini bukanlah hal yang luar biasa. Sebaliknya, nggak memiliki kemampuan bahasa Inggris, akan membuat sebagian orang akan memandang sebelah mata.
Mampu berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya akan membantumu mendapatkan peluang lebih besar untuk dapat bekerja di perusahaan multinasional. Mengingat saat ini ada banyak perusahaan asing masuk ke Indonesia. Perusahaan akan lebih menyukai merekrut sarjana dengan kemampuan bahasa asing.
2. Paham Dunia Digital
Di era serba digital, pemahaman teknologi serta dunia digital merupakan peran penting dalam dunia kerja dengan kompetensi global. Bekerja secara remote atau WFA (work from anywhere), melakukan pembayaran secara nontunai, berbelanja online, dan mengikuti kelas online adalah hal yang tidak biasa dulu kita lakukan.
Tetapi, merupakan hal yang biasa saat ini. Dan lagi, munculnya berbagai startup membuat semakin banyak peluang bekerja di bidang digital.
3. Agile Mindset
Agile mindset adalah kemampuan berpikir tangkas, selalu mau belajar, dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Mereka yang memiliki agile mindset cenderung lebih cepat sukses karena selalu melakukan pengembangan diri dan beradaptasi dengan lingkungan.
Dunia kerja adalah dunia yang dinamis. Terutama untuk kamu yang memiliki ketertarikan dalam dunia digital seperti startup. Kita dituntut kerja cepat untuk memenuhi kebutuhan industri.
4. Problem Solving
Bukan hanya berpikir kritis, dalam mempersipakan skill menghadapi dunia kerja dengan kompetensi global diperlukan kemampuan menyelesaikan masalah atau problem solving.
Dalam hal ini skill yang dibutuhkan tidak hanya memberikan ide solusi. Melainkan mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi alternatif, menentukan solusi terbaik, hingga menerapkan solusi dan mengevaluasi.
5. Kolaborasi
Tidak selamanya kamu mampu bekerja sendiri. Ada kalanya di situasi tertentu diperlukan kolaborasi atau kerjasama tim dalam sebuah perusahaan untuk menyelesaikan masalah. Kolaborasi menjadi hal yang penting dalam kompetensi bekerja.
Selain meringankan beban pekerjaan, dengan kolaborasi masalah akan lebih cepat terselesaikan. Dibandingkan harus berkompetisi dengan rekan kerja, sebaiknya kita berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
6. Kreativitas
Sama halnya dengan agile mindset, dalam dunia kerja kreativitas juga dibutuhkan untuk dapat memecahkan masalah dalam berbagai sudut pandang. Kreativitas dapat membuatmu selalu ingin belajar lebih sehingga kamu memiliki berbagai ide untuk memecahkan masalah. Dalam bekerja kreativitas juga dapat meningkatkan produktivitas, lho.
7. Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah skill yang wajib kamu miliki saat terjun ke dunia kerja dengan kompetensi global. Komunikasi bukan hanya berbicara secara lisan. Tetapi, juga termasuk memahami situasi dan dapat berkoordinasi dengan rekan kerja.
Karyawan yang dapat berkomunikasi dengan baik biasanya akan mendapatkan kepercayaan lebih mudah. Berbanding terbalik dengan mereka yang pasif di tempat kerja.
8. Manajemen Waktu
Pepatah mengatakan, waktu adalah uang. Sedangkan banyak orang merasa waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan tugas satu hari. Hal ini menggambarkan bahwa waktu perlu diatur sebaik mungkin supaya waktu yang kamu miliki dapat lebih efisien.
Skill manajemen waktu dapat kamu pelajari dari berbagai buku self improvement. Kalau kamu mampu mengatur waktu dengan baik, maka kamu termasuk orang yang dapat diandalkan.
Dengan begitu, kamu akan mudah bersaing secara global di perusahaan multinasional sekalipun. Lalu, apakah memiliki skill tersebut sudah cukup untuk dapat bersaing dalam kompetensi global?
Memilih Universitas dengan Kurikulum Internasional
Meski memiliki skill yang telah disebutkan di atas, terkadang kita perlu dukungan lingkungan yang suportif. Tentu kamu sering mendengar bahwa lingkungan dapat mengubahmu, entah menjadi lebih baik atau sebaliknya.
Dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja dengan kompetensi global, salah satu caranya adalah memilih lingkungan pendidikan yang terbaik, yaitu dengan pendidikan internasional.
Dalam hal ini, kamu yang sedang mencari rekomendasi kampus swasta, untuk dapat melatih berpikir kritis secara global, diperlukan lingkungan yang memiliki pendidikan internasional, seperti Sampoerna University.
Sebagai generasi muda, kamu tentu ingin menjadi mahasiswa yang berkualitas, bukan? Memiliki bekal siap kerja, pengalaman magang di perusahaan besar, mendapat kurikulum internasional, melakukan project dalam laboratorium canggih, serta relasi internasional. Rekomendasi universitas swasta dengan kurikulum internasional bisa kamu baca di sini.
Jujur deh ya, saya sendiri agak-agak menyesal dulu karena stres nggak keterima di universitas idaman, saya jadi asal aja pilih kampus swasta dan nggak begitu aktif kegiatan kampus (jangan ditiru plis). Coba aja saya tahu Sampoerna University dari dulu, saya pasti pilih kuliah di sana. Mana ada program double degree pula.
Meski banyak yang bilang juga ijazah bukan segalanya, tapi sebagian besar perusahaan masih memandang ijazah sebagai syarat penerimaan karyawan. Apalalagi kalau ada universitas luar negeri di CV kita. Bakalan lebih cantik kan CVnya hehe.
Di usia yang nggak lagi muda, gempuran teknologi dan globalisasi sedikit banyak membuat saya ngos-ngosan mengejar ketertinggalan. Meski ada berbagai kursus online, tetapi tetap saja jalur pendidikan formal memiliki nilai plus di mata HR perusahaan. Bener, nggak?
Nah, jadi buat kamu yang sedang mencari kampus swasta dengan kurikulum internasional, yuk, dilihat-lihat lagi berbagai fasilitas dan kelebihan pilihan universitas. Biar nggak salah pilih, bestie.
41 comments
era nya udah beda dengan zaman dulu, karena sekarang bisa dibilang era digital.
kalau aku disuruh balik lagi di waktu awal awal milih kuliah, pastinya aku akan menyesuaikan dengan kebutuhan kerja yang sekarang banyak dicari, kayak misalnya komunikasi, aslinya dulu pengen masuk jurusan ini tapi ga yakin dengan kemampuan diri hahaha
(Arai)
Misalnya, ada saudara saya pintar, tapi sayang dia tidak menguasai bahasa Inggris. Akhirnya jenjang kariernya tidka cepat. Terus ada teman yang pintar, jago kompouter, tapi dia kurang supel.
Kurikulum internasional dengan biaya lokal. Salah satu kunci untuk bisa mendapatkan kompetensi global
Kurikulum internasional untuk meningkatkan kompetensi global
Karena semuanya akan kembali juga ke masa depan anak dan orang tuanya pun tidak terlalu khawatir