Teman-teman ada yang tahu komunitas Earth Hour (EH)?
Kebetulan di Surabaya ada komunitas regional dan saya sudah lama mengikuti Instagram mereka. Waktu melihat Earth Hour Surabaya mengadakan aksi bersih-bersih sampah di Kenjeran saya jadi tertarik ikutan.
Sebenarnya sudah dari zaman kuliah pengen banget ikutan. Tapi, ada aja alesannya yang berujung nggak pernah jadi haha ðŸ¤. Akhirnya kemarin hari Minggu, 26 Februari 2023 bisa join aksi bersih-bersih pantai dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Sejarah Memilukan Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari
sumber: Kompas.com |
Sejujurnya saya baru tahu kalau ada sejarah kelam dari diperingatinya Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari. Sewaktu membaca berita mengenai hal ini saya jadi merinding sendiri. Sebegitu dasyatnya bahaya sampah hingga memakan korban jiwa.
Hari Peduli Sampah ini mulai diperingati sejak tahun 2006, setahun setelah kejadian memilukan. Tumpukan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Luwigajah, Cimahi, Jawa Barat, mengalami longsor pada 21 Februari 2005.
Kejadian ini bermula saat terjadinya ledakan pukul 02.00 WIB yang diikuti longsornya tumpukan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter. Tumpukan sampah itu goyah akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut semalaman.
Selain itu, adanya ledakan gas metana juga menjadi penyebab suara ledakan yang sangat keras. Akibat longsoran ini, Kampung Cilimus dan Kampung Pojok yang berada 1 km dari TPA tertimbun dan menewaskan 157 orang.
Tragedi ini terjadi akibat dari managemen pengelolaan sampah yang buruk. Sampah dibuang dan ditumpuk begitu saja atau menggunakan sistem open dumping. Setelah kejadian itu, kedua kampung tersebut hilang dari peta.
Mengetahui kejadian ini membuat saya memahami betapa pentingnya memilah sampah. Setidaknya, ada hal kecil yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir dampaknya.
Aksi Membersihkan sampah di Kenjeran Surabaya
berkumpul sebelum bersih-bersih |
Sebenarnya saya janjian datang dengan seorang teman, tapi sayangnya teman saya nggak bisa dan saya jadi berangkat sendiri. Awalnya saya kira aksi ini bakalan membersihkan area Pantai Kenjeran. Tapi, ternyata lokasinya berada di sebelah Jembatan Suramadu. Untungnya saya dulu pernah hunting foto di sana jadi nggak nyasar haha.
Begitu parkir, saya jalan dengan ragu ke area yang ditunjukkan oleh bapak tukang parkir. Untungnya, para panitia menggunakan kaos dengan tulisan Earth Hour. Saya pun berkumpul dengan para volunteer lainnya. Di sana saya berkenalan dengan seorang mahasiswa Unesa, Komang.
“Mbak, kuliah di mana?” tanya Komang pada saya.
Kalau ikutan kegiatan gini, salah satu hal yang sering menjadi kekhawatiran saya adalah ditanya umur atau angkatan berapa. Rasanya seperti, apakah saya masuk sudah nggak seharusnya mengikuti kegiatan hal semacam ini?
Padahal, saya suka sekali melakukan kegiatan semacam ini karena selain bisa bertemu dengan banyak orang baru, juga saya merasa setidaknya ada hal kecil yang bisa saya lakukan untuk lingkungan.
Tapi, terkadang kekhawatiran perihal usia ini sering kali membuat saya insecure dan memutuskan nggak mengikuti banyak event yang sebenarnya menarik perhatian saya. Hiyaaak, malah curhat haha. Back to EH CUSS~
Pembagian Kelompok
Kami dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan karung beras sebagai kantong sampah. Terdapat dua jenis sampah yang akan dipilah, yaitu sampah plastik dan non plastik. Saya yang lupa membawa sarung tangan, untungnya diberi panitia hehe.
Kelompok saya kebagian membersihkan sampah di area dekat warung. Nggak heran kalau sampah yang banyak kami temukan adalah sampah makanan, seperti plastik dan tusukan sempol mungkin haha.
Kami membersihkan sampah tepat di depan banyak orang yang sedang makan di warung. Dalam hati saya berharap mereka sedikit tersadarkan perihal sampah. Setidaknya dari puluhan orang, ada seorang yang tersadarkan itu sudah cukup buat saya.
Kami membersihkan sampah selama kurang lebih 1,5 jam dan berhasil memenuhi 5 karung beras sampah. Setelahnya kami kembali ke titik kumpul.
Game dan Edukasi
Setelah mengumpulkan sampah dan cuci tangan, kegiatan dilanjutkan dengan bermain game mengenai sampah. Selama game, semua volunteer terlihat bersemangat untuk menjawab. Para mahasiswa ini bikin saya iri dengan energi yang nggak ada habisnya haha.
Permainan selesai dan kegiatan dilanjutkan dengan panitia memberikan edukasi mengenai sampah menggunakan toa. Saya sih, berharap setidaknya akan ada warga setempat yang ikut mendengarkan hehe.
Karena rasanya percuma kalau edukasi itu berhenti di kita saja. Sedangkan warga setempat tidak peduli dan tetap membuang sampah ke laut.
Kegiatan diakhiri dengan menimbang sampah yang sudah dikumpulkan. Saya lupa berapa kg sampah yang didapatkan kemarin. Sekitar jam 10 pagi dengan ditutup sesi foto bersama.
Pulang...
Saya senang akhirnya bisa ikutan kegiatan ini. Semoga saja dengan adanya gerakan kecil tersebut semakin banyak masyarakat yang sadar perihal bahayanya sampah.
Berkat mengikuti kegiatan ini dan menuliskannya di blog ini, saya jadi tahu tragedi di balik Hari Peduli Sampah Nasional. Kayaknya, kalau saya nggak ikutan kegiatan ini dan nggak kepikiran buat nulis di sini saya nggak bakalan tahu cerita memilukan itu.
Oh ya, tanggal 25 Maret 2023 besok bakalan ada gerakan Switch Off jugaaa. Yuk, ikutan~
Post a Comment