Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep penanaman teknologi seperti sensor dan software pada suatu objek dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain dengan menggunakan internet.
IoT telah memberikan peran yang besar dalam berbagai bidang seperti transportasi, penerbangan, manufaktur, kesehatan, pertambangan, pertanian, pertahanan bahkan industri makanan. Industri makanan dapat berkaitan dengan produksi, distribusi, pengawetan, pemrosesan dan penyimpanan bahan makanan.
Di masa ketika internet of things belum hadir, proses produksi makanan terutama makanan kering dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu lama.
Bahan-bahan untuk makanan kering akan dikeringkan di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven yang harus selalu dicek suhunya secara berkala.
Bahan untuk makanan kering pun terkadang mengalami kebusukan sebelum diolah ketika suhu penyimpanan tidak sesuai karena tidak dicek dan diatur secara berkala.
Hadirnya internet of things membuat industri makanan kini dapat menghasilkan produk makanan kering dengan lebih cepat, efektif dan dengan kualitas yang terbaik. Dalam industri makanan, internet of things juga dapat diterapkan pada alat-alat lain.
Beberapa contoh penerapan internet of things dalam industri makanan di antaranya:
1. Pengelolaan Peralatan
IoT dapat digunakan dalam pengelolaan peralatan makanan diantaranya adalah fitur jadwal pemeliharaan rutin. Dalam hal ini, pengelola tidak perlu melakukan pengecekan secara manual setiap beberapa hari sekali karena dengan menggunakan IoT, pengelola akan tahu kapan peralatan tersebut kotor dan memerlukan pemeriksaan.
2. Pengatur Suhu
Setiap jenis bahan makanan biasanya memerlukan suhu tertentu dalam penyimpanan untuk tetap menjaga aroma dan rasa makanan tersebut. IoT dapat membantu melakukan pengelolaan suhu secara otomatis. Selain itu, pada smart fridge, IoT dapat digunakan untuk mengontrol suhu sehingga makanan dapat di oven dengan suhu yang sesuai.
3. Pengurangan Konsumsi Energi
Peralatan dalam industri makanan yang tidak digunakan selama beberapa menit dapat dimatikan secara otomatis dengan bantuan IoT untuk dapat mengurangi konsumsi energi.
4. Manajemen Stok
IoT dapat membantu pengelola untuk melakukan pendataan dan manajemen bahan makanan sehingga pengelola dapat lebih cepat mendapatkan pelaporan mengenai stok.
5. Menjaga Kualitas dan Keamanan Makanan
Salah satu contoh penggunaan IoT yaitu sensor dapat digunakan untuk membantu pengelola menjaga kualitas makanan tetap premium dan menjaga keamanan makanan agar terhindar dari kebusukan makanan.
6. Memberikan Insight Terkait Pelanggan
IoT dapat memberikan insight kepada perusahaan industri makanan terkait dengan customers behavior dan keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya.
Beberapa contoh penerapan internet of things pada industri makanan di atas dapat menjadi pertimbangan bagi para industri makanan untuk menggunakan internet of things pada alat-alat yang digunakan dalam proses produksi, distribusi, pengawetan, pemrosesan dan penyimpanan bahan makanan.
Apakah kamu tertarik untuk menggunakan layanan internet of things? Salah satu layanan internet of things yang terjamin kualitas dan keunggulannya adalah IoT Telkom.
Internet of things (IoT) Telkom memiliki jaminan pengawasan infrastruktur selama 24 jam, dan dapat diakses menggunakan berbagai perangkat, antara lain Arduino, ESP, Android, Raspberry Pi, dan berbagai bahasa pemrograman sehingga para akan lebih memudahkan kamu untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan.
Yuk, manfaatkan teknologi internet of things untuk memudahkan kegiatan sehari-hari~
Post a Comment