Drama Korea ini emang udah lama (2019) dan sejujurnya dari segi ceritanya nggak begitu menarik. Tapiiii, saya suka banget sama karakter tiap tokohnya di sini. Duh, nulis ini aja rasanya saya senyum-senyum sendiri kalau ingat scenenya heuheuuuu~
Yang saya suka dari nonton drama Korea adalah banyak banget hal yang bisa saya pelajari. Entah itu dari attitude, empati, pengalaman dan pelajaran hidup, atau bahkan jenis pekerjaan yang saya nggak pernah tahu ada.
Seperti pekerjaan profiler di drama Cafe Minamdang yang tampak seperti dukun keren (LOL) dan di Through The Darkness yang bikin super stres.
Meski, hal-hal ini juga bisa ditemukan di series negara lainnya, tapi buat saya drama Korea punya sesuatu yang beda dan banyak relatenya dengan saya. Hehe mungkin karena sama-sama Asia kali ya.
1. Pasangan yang Senang Melihat Pasangannya Fan-girling
Hal pertama yang bikin saya kagum dengan drama ini adalah karakter Ryan Gold (Kim Jae-wook) yang happy lihat pasangannya fan-girling. Jarang banget ada tipikal pasangan yang kayak gini.
Karena kebanyakan yang saya tahu, fan-girl seringkali dianggap aneh. Makanya nggak heran kalau di drama ini Sung Deok-mi (Park Min-young) menutupi semaksimal mungkin kalau dia fan-girl idol Cha Si-an (One).
Bahkan, waktu Ryan ke rumah Deok-mi (yang full foto dan merchandise Cha Si-an), dan kebetulan ada ibu Deok-mi, ibunya sampai pura-pura mengaku kalau semua barang bergambar Cha Si-an itu punya beliau.
Teruuusss, Ryan juga sempet bilang kalau dia paling suka liat Deok-mi lagi fan-girling karena keliatan happy dan semangat banget. Waaah, ini jarang banget yak haha.
2. Support System Terbaik
Bukan hanya Ryan Gold yang sangat supportif dengan kegiatan fan-girl Deok-mi, tapi Deok-mi sendiri juga support banget dengan apa yang dilakukan Ryan. Deok-mi bahkan sangat berusaha selalu ada di saat Ryan terpuruk karena luka masa lalu.
Deok-mi berusaha membuat Ryan nyaman bercerita dan bersandar tanpa melukai egonya. Ryan yang nggak bisa melukis sejak melihat sebuah lukisan, perlahan memberanikan diri melukis lagi. Dengan bantuan Deok-mi tentunya.
Selain pasangan, Deok-mi juga punya sahabat yang saling mendukung. Selalu suka banget dengan scene persahabatan di drama Korea. Entah membantu memaki orang yang menyebalkan atau menghibur sahabat yang sedih.
3. Tetap Bisa Menemukan Kebahagian Meski Sudah Dewasa
Menemukan kebahagiaan di usia dewasa, buat saya ini nggak mudah. Saya sendiri sempat mendengar ibu saya berkata,
Ini bukan lagi saatnya kamu mengikuti kegiatan relawan dan bersenang-senang traveling sendirian.
Sewaktu mendengar itu saya langsung overthinking. Apa iya kalau udah dewasa saya nggak berhak untuk melakukan kegiatan yang saya suka waktu saya kuliah? Seperti traveling sendirian, ikut kegiatan relawan, atau membeli berbagai macam brush pen untuk hand lettering.
Sebagian besar dari kita tumbuh menjalani kehidupan dewasa dengan cara learning by doing. Jarang banget ada seseorang yang memandu kita tentang bagaimana kita menjalani dan menikmati kehidupan dewasa dengan baik. Kalaupun ada yang memandu, terkadang nggak semua orang punya cara hidup yang sama.
Sama halnya dengan cara hidup saya dan ibu saya yang sangat berbeda. Mungkin karena berbeda zaman juga yaa. Bagi ibu saya, fase dewasa harus dijalani dengan serius. Seperti fokus pada karir. Nggak ada lagi waktunya main-main.
Awal mendengarkan kata-kata ibu saya, saya langsung mempertanyakan banyak hal. Masih pantes nggak ya aku ngelakuin ini? Yang membuat saya meninggalkan beberapa hobi. Karena setiap kali saya mau melakukannya, saya jadi ragu.
Dan saya juga sempat menghukum diri dengan menjalani kehidupan dewasa yang ‘semestinya’. Sampai lupa bagaimana rasanya menghabiskan waktu dengan perasaan bahagia. Yang ternyata setelah saya jalani rasanya kosong. Beruntung, saya banyak bertemu dengan orang baik yang bisa memberikan penjelasan bagaimana menjalani kehidupan dewasa. Thanks to social media!
Nah, waktu melihat drama Her Private Life ini, saya jadi paham. Kalau ternyata ada banyak orang terpenjara dengan rutinitas kehidupan dewasa sehingga lupa merasakan bahagia versi mereka yang sesungguhnya.
Makanya Deok-mi mati-matian menyembunyikan hobinya menjadi fan-girl dari semua orang, termasuk ibunya dan rekan kerjanya. Mungkin dia juga takut dengan judgement orang lain perihal usia dan hobinya tersebut. Padahal kan masing-masing dari kita punya kebahagiaan sendiri yang nggak semua orang bisa memahaminya.
Overall….
Dari segi cerita bagi saya drama Korea Her Private Life ini kurang menarik, kurang bikin penasaran, kurang bikin greget. Tapiiii, saya suka banget dengan karakter tiap tokohnya. Pasangan dan sahabat yang suportif bikin kita lebih mudah menjalani kehidupan yang keras ini (halah haha).
Menjadi dewasa juga bukan berarti menjalani kehidupan yang membosankan. Suka banget dengan cara Deok-mi yang tetap bisa jadi fan-girl totalitas (bahkan doi bikin fan page dan rutin ngikutin jadwal Cha Si-an). Meski awalnya harus sembunyi-sembunyi hihi.
Kalau kamu gimana nih, apa sih kegiatan yang masih kamu lakuin untuk bersenang-senang sampai sekarang?
2 comments
Kalo aku sampe agak lupa, berarti buatku Drakor ya memang ga terlalu menarik😅
Aku pun nonton Krn pemainnya bagus2. Park min young ini mukanya memang nyegerin yaa, ga bosen di lihat. Sayang sejak kasus itu JD jrg muncul. Tapi denger2 bakal ada drama baru lagi sih. Aku nungguin banget. Walopun tema drama dia rara2 miriiip. Coba sesekali ambil yg menantang kan.
berarti alur ceritanya flat aja ya mbak
Kalau versi aku buat bersenang senang mungkin cuman ngelakuin kumpul bareng sohib, jalan-jalan, me time, mungkin berputar di hal itu aja