Teman-teman ada yang masih ingat zamannya celana skinny jeans?
Skinny jeans ini jadi celana favorit saya dan saya pakai terus sampai kuliah. Meski agak sedikit sesak, saya tetap memakainya demi terlihat gaul. Sampai suatu ketika, saya merasa sepertinya badan saya semakin berisi dan celana jeans tersebut mulai terasa nggak nyaman digunakan.
Merasa gerakan yang terbatas dengan jeans, saya pun beralih ke celana kain yang lebih longgar. Dan rasanya super happy banget karena sangat nyaman dan bebas bergerak. Keliatan banget ya kalau saya petakilan haha 🤪
Sejak saat itulah saya baru tahu kalau pilihan saya beralih ke celana kain merupakan salah satu cara menjaga kesehatan reproduksi wanita. Dengan menghindari menggunakan pakaian yang ketat, sirkulasi udara di area vagina akan lebih baik dan terhindari dari infeksi serta jamur.
Nggak hanya menggunakan pakaian yang longgar, ternyata ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita. Sejujurnya, saya baru ngeh kalau di usia ini penting banget merawat organ reproduksi wanita ketimbang mementingkan penampilan.
1. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Cara menjaga kesehatan reproduksi wanita yang pertama adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setidaknya 1x dalam setahun. Hal ini pentng dilakukan untuk menghindari adanya penyakit yang tidak diinginkan. Apalagi mengingat ada banyak kebiasaan buruk yang tidak kita sadari ternyata berbahaya bagi organ reproduksi.
Tes kesehatan reproduksi ini penting untuk dilakukan terutama bagi pasangan yang sedang berencana memiliki anak. Umunya pemeriksaan ginekologi pada wanita adalah pap smear, pemeriksaan panggul, USG-TV, Tes Infeksi Menular Seksual (IMS), dan lainnya.
2. Menjaga Pola Hidup Sehat
Selain melakukan pemeriksaan rutin, kamu juga bisa menjaga kesehatan reproduksi dengan mulai menjaga pola hidup sehat. Seperti mulai rajin berolahraga dan makan-makanan yang sehat serta bergizi seperti ubi, apel, alpukat, kedelai, dan sayuran hijau.
Kandungan nutrisi pada sawi dan bayam dapat membantu melancarkan sirkulasi darah pada vagina dan mencegah vagina kering. Selain itu, wanita juga dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran yang mengandung kalsium, magnesium, dan vitamin E untuk menjaga kesehatan otot pada vagina.
Demi kesehatan organ reproduksi wanita juga dianjurkan untuk menghindari rokok serta minuman beralkohol. Hal ini dikarenakan Zat pada rokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur sehingga akan berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi. Sedangkan alhokoh dapat mengganggu ovulasi.
3. Menjaga Kebersihan Organ Intim
Bukan hanya menghindari pakaian yang ketat, setiap wanita dianjurkan untuk menjaga kebersihan organ intim. Terutama setelah buang air. Usahakan menggunakan air untuk membasuh vagina dari depan ke belakang agar kotoran dapat dibersihkan dengan benar.
Cara membasuh vagina yang salah, seperti membasuh dari belakang ke depan, dapat menyebabkan infeksi karena kuman yang masuk ke area vagina. Selain itu, pastikan pakaian dalam yang kamu gunakan selalu kering supaya area vagina tidak lembap dan menyebabkan tumbuhnya jamur.
4. Mengelola Stres
Stres menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan organ reproduksi wanita yang sering terjadi. Hal ini karena saat tubuh stres, kondisi ini mempengaruhi kinerja hipotalamus yang berfungsi mengatur hormon pada tubuh seperti nafsu makan dan mengatur emosi.
Saat kinerja hipotalamus terganggu, maka otak akan mengirimkan sinyal pada ovarium untuk melepaskan sel telur sehingga menyebabkan gangguan ovulasi. Dalam tingkat stres yang tinggi, seorang wanita bahkan dapat mengalami masalah kehamilan.
Menjaga kesehatan reproduksi wanita bisa kamu lakukan dengan melakukan hal di atas. Hal ini wajib dilakukan tidak hanya untuk mereka yang berencana memiliki anak. Melainkan semua wanita supaya terhindar dari penyakit pada area kewanitaan. Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan ginekologi atau konsultasi dengan spesialis kandungan di RS EMC.
Yuk, lebih peduli dengan kesehatan diri~
4 comments
Beralih lah ke rok atau celana kain. Kalo pake yg ketat, palingan jegging atau legging. Itu juga yg bahannya nyaman.
Memang ga enak sih pakai pakaian ketat itu. Ngerasa ga confident juga, ga nyaman, ujung2nya bikin sikap JD kayak awkward.
Aku LBH suka pakaian yg longgar atau oversized skr ini.
Apalagi setelah baca ga bagus buat kesehatan kewanitaan. Makin ga mau lagi pake ðŸ¤