Behel gigi pernah menjadi tren karena dianggap dapat memperbaiki penampilan dan membuat orang lebih percaya diri. Saya sendiri, dulu pernah pakai behel waktu kelas 1 SMP, yang sebenarnya kalau dipikir-pikir nggak begitu perlu juga.
Anw, saya pernah menuliskan pengalaman pakai behel di blog. Bisa dibaca untuk teman-teman yang sedang punya rencana pasang behel.😅
Seiring bertambahnya usia, saya sendiri semakin paham alasan mengapa kita harus percaya diri. Apalagi di era media sosial yang membuat sebagian dari kita sering merasa insecure karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna.
Efek media sosial ini memang bisa dibilang sangat besar bagi mental kita. Bahkan orang yang nggak kita kenal pun dapat membuat kita insecure. 😶
Pagi yang menyenangkan bisa mendadak menjadi kelabu hanya karena sebuah postingan Instagram Story. Entah itu perihal pekerjaan, keluarga, pasangan, atau materi.
Buat sebagian orang adanya rasa insecure bisa menjadi sebuah motivasi untuk berbenah diri. Tapi, nggak sedikit juga yang stuck dan merasa hidupnya nggak berarti apa-apa. Nah, daripada kita terlalu berlarut pada rasa insecure yang nggak ada ujungnya, cobain fokus ke diri sendiri yuk 😉
Coba Kenali Diri Sendiri dengan Analisis SWOT
Percaya deh, kamu kalau sudah mengenal dirimu sendiri, nggak akan ada satu hal pun yang akan bikin kamu insecure. Tapiii, tentunya untuk mengenal diri sendiri juga butuh proses yang nggak mudah. Well, berdasarkan pengalaman hingga saat ini masih ada beberapa hal yang saya belum pahami dalam diri ini hehe.
Berusaha untuk mengenal diri sendiri itu membutuhkan waktu yang nggak singkat karena manusia pasti selalu bertumbuh. Pemikirannya, kedewasaaannya.
Nggak heran, kadang kamu merasa berubah. Yang dulunya pendiem banget, sekarang jadi lebih talkative. Yang dulunya boros, sekarang bisa jago banget budgeting.
Kalau kamu merasa insecure, coba deh berdialog dengan diri sendiri. Kenapa kamu merasa insecure melihat postingan tersebut? Apa yang membuat kamu merasa hidup temanmu lebih baik dari hidupmu?
Untuk lebih mengenal diri sendiri cobalah untuk membuat analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat). Bikin analisis SWOT ini tuh bikin saya sadar kalau ternyata kita masih punya banyak PR untuk diri sendiri hehe. Setelahnya kamu bisa fokus untuk memperbaiki diri.
Mencintai Diri Sendiri
Penampilan jadi salah satu hal yang sering membuat kita merasa insecure. Bentuk tubuh yang nggak ideal, wajah yang nggak simetris, atau ada aja hal lain yang kita anggap sebagai kekurangan.
Setelah mengenal diri sendiri, tahapan selanjutnya untuk meningkatkan percaya dirimu adalah berusaha untuk mencintai diri sendiri dengan merawat diri. 🌻
Eits, mencintai diri sendiri bukan berarti menerima segala sesuatunya mentah-mentah. Kamu mungkin seringkali mendengar orang bilang, gimana lagi kan aku orangnya kayak gini.
In my opinion, sebenernya nggak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Karena kita memang memiliki keunikan masing-masing. Tapi, jangan jadikan kalimat tersebut sebagai pembelaan untuk kamu nggak merawat diri. Karena ada hal-hal di bawah kendali kita yang bisa kita ubah.
Kayak misalnya kamu merasa insecure karena wajah berjerawat. Terus kamu berusaha untuk mencoba berbagai produk skincare yang dapat menghilangkan jerawat.
Kamu juga mencari informasi makanan yang dapat menghilangkan bekas jerawat. Usahamu dalam mengubah pola hidup dan pola makan inilah yang disebut mencintai diri sendiri. Pst, tapi jangan sampai jadi obsesi yaa~ 😉
Nggak Semua Perkataan Orang Perlu Didengarkan
Media sosial membuat kita lebih mudah berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentunya memudahkan kita menambah lingkar pertemanan. Tapi, sayangnya privilege ini juga dapat menimbulkan dampak negatif. Yaitu, mudahnya menuliskan komentar pada foto orang yang nggak kita kenal sekalipun.
Tidak adanya batas inilah yang sering membuat kita menjadi lebih rentan. Karena kadang ada aja orang-orang yang nggak senang melihat kebahagiaan orang lain.
Nggak jarang mereka menuliskan komentar yang menyakitkan. Maka dari itu, nggak semua perkataan orang perlu kamu dengarkan. Kecuali kamu merasa hal tersebut bisa membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik.
Kalau kamu sudah nonton film Budi Pekerti, mungkin kamu bakalan paham kalau jari netizen bisa sebegitu jahatnya merusak hidup seseorang. Bagi mereka ketikan itu hanyalah sebuah bahan diskusi atau notifikasi, tapi nggak bagi korban.
Meningkatkan percaya diri adalah perjalanan yang nggak nggak ada ujungnya. Karena setiap manusia selalu bertumbuh dan berkembang. Setiap langkah yang kamu ambil akan selalu memberikan dampak positif dalam kehidupanmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Proses ini bukanlah tentang menciptakan pribadi sempurna yang sesuai dengan standar orang lain, tetapi lebih kepada penemuan dan penerimaan terhadap keunikan diri sendiri.
Kamu juga bisa puasa medsos kalau merasa medsos menjadi sumber insecure kamu dan beralih membaca artikel inspirasi dari Beranda.co.id. Nggak hanya artikel inspirasi, kamu juga bisa membaca berbagai artikel kuliner, traveling, hobi, hingga bisnis. Karena untuk membangun percaya diri, kamu juga perlu update dengan berita saat ini 😉
Nah, sudah kenal dan mencintai diri sendiri? 🍃
17 comments
Penting jg nih mencoba melihat diri kita melalui analisis SWOT. Meski kadang2 ya susah jg ya menilai sendiri. Mgkn bs minta bantuin temen buat menganalisis kita secara SWOT.
sepertinya tiap orang muncul rasa insecure, tapi semua bisa disikapi juga tergantung dari masing-masing personalnya
aku yang sering muncul jerawat, kadang di satu sisi kayak risih aja, tapi lama lama cuek aja, karena jerawatnya juga ilang ilang sendiri
Soalnya ada juga yang berlebihan jadinya enggak masu sosialisasi
Makanya butuh seimbang supaya tidak insecure lagi
Tapi, kembali lagi bahwa semua komentar atau perlakuan orang lain ke kita adalah atas izin Allah dan bisa jadi refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Insecure?
Boleh, tapi semoga gak lama-lama.
Dan bener, sih boleh2 aja dengerin nasehat orang lain, tapi hrs tau mana yg terbaik buat diri kita, mana yg tidak sesuai. Krn biar gimana, cuma kita yg tahu kebutuhan diri sendiri