Happy weekend teman-teman!!
Udah lama banget ya saya nggak update cerita jalan-jalan. Jadi turis di kota sendiri ternyata cukup menyenangkan. Jalanan yang biasanya dilewati dan tampak itu itu saja, ternyata bisa terasa berbeda kalau dinikmati dengan cara yang berbeda.
Perasaan jenuh dengan aktivitas menatap layar, membuat saya ingin keluar kubus dan memandang langit. Menggerakkan tubuh, bermandikan sinar matahari, berbincang dengan sesama penduduk bumi. Memancing hormon endorfin, dopamin, serotonin, dan oksitosin untuk melakukan tugasnya memberi sedikit rasa bahagia.
Jalan kaki.
Kalau biasanya saya naik kendaraan, kali ini saya menikmati menyusuri kota Surabaya dengan berjalan kaki. Saya dan Gem jalan kaki dari Rumah Sakit Islam A. Yani menuju tempat kita janjian dengan Rin di Xiang Jia Darmo.
Kenapa kita jalan kaki?
Nggak ada alasan khusus. Kebetulan kami berdua memang suka jalan kaki dan tempat tujuan kami nggak begitu jauh. Jalanan Darmo jadi spot yang menyenangkan untuk jalan santai. Kayaknya sih, ini satu-satunya jalanan yang ramah oksigen, alias banyak pohonnya hehe.
Kami start jalan jam 6 lebih dari RSI. Melewati Terminal Joyoboyo, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Taman Bungkul, Rumah Sakit Darmo, dan sampailah di Xiang Jia Kopitiam.
Xiang Jia Kopitiam Darmo
Satu jam setelahnya kami sampai di Xiang Jia Kopitiam Darmo. Ternyata nggak lama juga ya. Kayaknya sih karena ada temennya ngobrol makanya nggak terasa haha. Coba sendirian....
Tempat sarapan di Surabaya ini ternyata cukup ramai. Begitu kami tiba semua meja di lantai 1 sudah penuh. Ternyata banyak pesepeda yang beristirahat di sini.
Kami pun diarahkan ke lantai 2. Waktu naik tangga dan melewati area dapur, wangi makanannya semerbaaaaak membuat saya tergoda pesan ini dan itu haha. Padahal, niat awalnya cuma mau minum dan ngemil aja.
Kebiasaan kami yang senang incip-incip ini membuat kami memesan menu yang berbeda. Makanan berat kami pesan Loh Mie Selat Panjang (28k) untuk saya dan Mie Hijau (25k) untuk teman saya yang nggak doyan makanan berkuah. Sedangkan untuk camilannya kami memesan kaya toast + butter (15k) serta teh tarik (16k) untuk minuman.
Begitu kaya toast datang, saya pun mencobanya. Dan ternyata enak!! Duh, ini mah selai srikaya terenak yang pernah saya coba. Sedangkan untuk mienya........ buat saya biasa saja hehe.
Setelah Rin datang, saya juga mencoba kopi susu (15k). Entah mungkin karena suasana tempat yang berbeda, saya berekspektasi kopinya memiliki rasa yang unik. Sayangnya, ekspektasi saya terhempas begitu saja.
Mampir Gramedia Expo
Setelah kami bertiga berbincang, dan matahari sudah mulai tinggi. Kami pun menyudahi perjamuan super singkat ini. Gpp, yang penting sudah menatap mata manusia hehe.
Rin pulang, saya dan Gem lanjut jalan kaki. Kali ini pengen ke Tunjungan Plaza. Eh, nggak sampe masuk ya. Karena kami sadar diri dengan penampilan yang gobyos keringat.
Tahu akan melewati Gramedia Expo, saya pun request ke Gem untuk mampir sebentar. Kalender yang hampir berakhir seringkali membuat saya anxious. Esensi kehidupan yang belakangan terasa redup membuat saya ingin mempelajari sesuatu.
Beruntung, Gramedia Expo (Gramex) sudah buka. Kami pun mampir dan berkelana dengan harapan menemukan jendela dunia yang menghubungkan saya dengan impian.
Datang ke toko buku nyatanya nggak bisa tergantikan dengan scrolling laman Play Books. Sebenarnya ada perasaan dilema saat akan membeli buku.
Saya senang memegang buku fisik. Kegiatan membalikkan halamannya menciptakan perasaan yang nggak bisa dideskripsikan. Selain itu, mata saya bisa beristirahat sejenak dari layar monitor.
Tapi, saya terlalu sayang kalau sampai buku tersebut berdebu dan berjamur di rak buku. Belum lagi rak buku saya juga sudah penuh.
Beli Buah di Hokky
Keluar dari Gramedia, perjalanan berlanjut. Kami menyusuri jalan pintasan yang ternyata melewati supermarket Hokky. Belakangan, supermarket ini jadi supermarket kesayangan saya.
Karena Hokky menyediakan sayur dan buah-buahan yang segar dan cukup beragam. Dan tentu aja dengan harga yang terjangkau haha.
Cuaca Surabaya yang panas membuat saya tergiur untuk mengambil jeruk keprok dan belimbing madu.
Cheating Naik Suroboyo Bus
Selesai berbelanja di Hokky, kami jalan lagi dan menyeberang menuju halte terdekat. Yes, kami ngecheat naik Suroboyo bus pulangnya karena hari sudah cukup siang dan panas haha.
Nggak lama kami menunggu, bus Surabaya pun datang. Kami naik dan perjalanan pun berakhir.
*Memencet tombol stop pada aplikasi Zepp Life*
3 comments
menikmati kaya toast dan teh tarik wenak banget ini, kayaknya kalau kaya toast mau dimanapun aku makan, tetep wenak ya, aku sendiri juga bingung. selama ini kalau makan kaya toast dimana aja, ya wenak wenak ae
Kalau jalan kaki selama 1 jam berarti sudah menempuh jarak sekitar 4-5 km dengan perkiraan 7000-8000 langkah kaki. Ga terasa sejauh itu dan lebih menyenangkan kalau ada temannya :D
Seringkali ketika olahraga selalu diakhiri dengan jajan :D
Makanya kuat kali yaaa.
Giliran di JKT, ya ampuuuun, LGS gatel mau pesen Bluebird 🤣. Apalagi kalo cuacanya sedang sumuk lembab, bikin keringetan langsung ngucur 😅. Ditambah trotoarnya ya begitu lah ðŸ¤.
Tapi faktor utamanya memang Krn cuaca yg aku ga kuat samasekali. JD jarang banget bisa nikmatin JKT sambil jalan kaki. Ga pernah mungkin 😅