Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Yuk, Kurangi Gula untuk Cegah Gagal Jantung di Usia Muda

2 comments
penyebab gagal jantung
Kalau sejak pandemi saya mulai bersepeda, sejak tahun lalu saya mulai rutin jogging atau sekadar jalan kaki selama 30 menit di pagi hari. Mengingat saya banyak menghabiskan waktu dengan duduk lama di depan laptop, saya merasa perlu mengimbanginya dengan banyak bergerak.

Jujur, dua tahun belakangan ini banyak masalah kesehatan yang seolah mengantui. Usia nih memang nggak pernah bisa bohong ya haha. Nggak hanya mulai rutin berolahraga, saya juga lebih menjaga pola makan. Karena gaya hidup yang tidak sehat ternyata dapat memicu penyakit yang menjadi penyebab gagal jantung. Seperti diabetes atau hipertensi yang kurang terkontrol.

Saya ingat saat pandemi saya benar-benar terlalu banyak rebahan. Sampai rasanya dada saya terasa sesak waktu tiduran terlalu lama. Saat itulah muncul ketakutan mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan jantung, seperti gagal jantung misalnya.
Kalau begini terus, apakah saya masih bisa traveling dan kulineran dengan nyaman di usia 40an?

Faktor Risiko Gagal Jantung di Usia Muda

spesialis jantung
Mengingat jantung merupakan salah satu organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kalau jantung bermasalah, organ lain pun akan terganggusehingga dapat mengancam nyawa.

Gagal jantung terjadi akibat adanya kerusakan di otot-otot jantung. Meski umumnya diderita oleh lansia, gagal jantung juga dapat dialami mereka yang berusia 20an karena keturunan atau faktor genetik.

Selain faktor genetik, ada beberapa faktor risiko gagal jantung di usia muda lainnya yang berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Jarang berolahraga
  • Aktifitas fisik yang berlebihan
  • Mengalami stress dalam jangka panjang
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Konsumsi makanan tinggi gula, garam, berlemak dan kolesterol secara berlebihan

Gangguan Kesehatan yang Jadi Penyebab Gagal Jantung

spesialis jantung
Penyakit jantung dapat menimpa siapa saja tanpa batasan usia. Namun, usia merupakan faktor yang signifikan dalam meningkatkan risiko terkena gagal jantung, terutama pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Gangguan kesehatan ini berkaitan dengan kualitas organ tubuh yang semakin melemah seiring bertambahnya usia, termasuk kualitas jantung. Salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung adalah akumulasi lemak pada dinding arteri selama bertahun-tahun.

1. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal jantung pada usia muda. Ini disebabkan oleh akumulasi plak lemak yang berlebihan pada arteri, yang dapat meningkatkan resistensi tekanan dalam arteri. Peningkatan resistensi ini dapat menyebabkan peningkatan beban kerja pada jantung, dan jika dibiarkan berlanjut, dapat berpengaruh pada fungsi jantung secara keseluruhan dalam jangka waktu yang lebih lama.

2. Diabetes

penyebab diabetes
Diabetes, terutama diabetes mellitus tipe 2, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal jantung pada usia muda. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan otot jantung, yang pada akhirnya mengganggu fungsi normal jantung.

3. Adanya Infeksi Jantung

Salah satu penyebab gagal jantung adalah adanya infeksi jantung atau endokarditis. Kondisi ini terjadi akibat infeksi pada lapisan dalam jantung yang disebut endokardium. Mereka yang sering mengalami endokarditis umumnya memiliki katup jantung buatan, kelainan bawaan pada jantung, atau gangguan pada organ jantung lainnya.


Infeksi bakteri, kuman, atau jamur merupakan pemicu utama terjadinya endokarditis. Biasanya, mikroorganisme ini memasuki aliran darah dan pada individu dengan kelainan katup jantung risiko terjadinya infeksi endokarditis menjadi lebih tinggi.

4. Hipertensi

penyebab hipertensi
Tekanan darah tinggi diakui sebagai salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner. Hal ini disebabkan oleh efek tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan penebalan dan kekakuan pada otot-otot jantung, menghambat kemampuan jantung untuk memompa darah.

Kondisi ini akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan fungsi jantung karena harus menanggung beban yang berat untuk memompa darah. Penyakit ini juga dapat mengakibatkan pengerasan arteri di sekitar jantung, yang pada akhirnya dapat

Menjaga pola hidup sehat menjadi salah satu solusi untuk menghindari gagal jantung di usia muda. Apalagi saat ini banyak sekali makanan dan minuman yang dapat dikatakan tidak sehat karena mengandung tinggi gula dan garam.

Saya pribadi pun mulai mengurangi konsumsi gula dan garam secara berlebihan dan beralih lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar. Selain rutin berolahraga tentunya. Nggak hanya itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga dapat dilakukan sebagai pencegahan awal.

Kamu juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung di RS EMC sebagai tindakan preventif. RS EMC memiliki banyak cabang dengan dokter spesialis jantung yang ahli di bidangnya.

Yuk, mulai gaya hidup sehat supaya tetap bisa bebas traveling dan makan apa saja~
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

2 comments

Sebenernya pandemi kemarin bener2 bawa banyak perubahan positif sih mba. At least aku jadi terbiasa olahraga skr. Dan rutin pula. Seandainya ga ada pandemi, aku mungkin masih males2an ga peduli badan.

Dan berasa bangetttt pengaruhnya. Badan jadi benteng dan lebih kuat, efek dari barbel dan dumbell yg aku angkat rutin 😄.

Trus cardio juga bikin stamina kuat.

Bisa melatih otot jantung juga.

Ngeri sakit jantung ini. Apalagi adiknya suamiku meninggal di pesawat pas mau ke finlandia, dan akhirnya landing darurat di Azerbaijan. Itu kena serangan jantung pas usia 8 tahun. Bawaan soalnya. Makanya suami juga lebih hati2 ama pola hidup. Krn di history keluarganya ada sakit jantung.
Tira Soekardi said…
Sejak dulu di rumah jarang munum manis, minum manis kalau lagi makan di luar saja