Pengalaman Bleaching Gigi Kedua Kali, Kok Ngilu?

Teman-teman ada yang punya masalah gigi kuning?

Setiap kali ketemu orang aku seringkali insecure dengan gigiku. Bukannya nggak rapi karena dulu aku sempat pakai behel yang bikin sariawan, tapi karena warna gigiku yang sedikit agak kuning.

Aku nggak tahu apakah secara genetik memang gigiku kuning, atau karena konsumsi minuman dan makanan berwarna. Makanya selain rutin scaling, aku juga cobain bleaching gigi.

Sebelum memutuskan bleaching gigi, aku browsing dan tanya beberapa teman yang berprofesi sebagai dokter gigi. Setelah yakin aku pun memutuskan bleaching di salah satu klinik gigi yang cukup populer.

Karena pengalaman pertama bleaching gigi yang sukses, alias nggak ada rasa sakit sama sekali, jadilah kemarin aku bleaching lagi. Karena sudah cukup lama dan gigiku terlihat agak mulai menguning.

Penyebab Perubahan Warna Gigi

area customer service di lantai 1

Selain faktor genetik, ternyata ada beberapa penyebab perubahan warna gigi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gigi menjadi kuning atau bernoda antara lain:

• Makanan dan minuman: Kopi, teh, anggur merah, dan makanan berwarna gelap dapat meninggalkan noda pada gigi.
• Merokok: Nikotin dan tar dalam rokok dapat menyebabkan gigi menguning dan bernoda.
• Usia: Seiring bertambahnya usia, lapisan enamel gigi menipis, sehingga lapisan dentin yang berwarna kuning di bawahnya menjadi lebih terlihat.
• Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antibiotik tetrasiklin, dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
• Trauma gigi: Cedera pada gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi.

Jenis-jenis Pemutihan Gigi

Ada beberapa jenis prosedur pemutihan gigi, antara lain:

1. Pemutihan gigi di klinik dokter gigi

lantai 1 FDC Dental Klinik

Prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan bahan pemutih yang lebih kuat dan peralatan khusus. Hasilnya biasanya lebih cepat dan efektif.

2. Produk pemutihan gigi yang dijual bebas

Ada berbagai produk pemutihan gigi yang dijual bebas, seperti pasta gigi pemutih, gel pemutih, dan strip pemutih. 

Namun, produk-produk ini biasanya memiliki konsentrasi bahan pemutih yang lebih rendah dan hasilnya mungkin tidak seefektif prosedur di klinik dokter gigi.

Pengalaman Bleaching Gigi di FDC Dental Klinik

Sabtu siang sepulangnya dari kantor aku langsung ke FDC Dental Klinik yang ada di Jalan Ngagel Jaya Selatan. Aku pilih klinik ini karena banyak review bagus di Google dan medsosnya.

Waktu sampai di sana, aku pikir aku bisa langsung tindakan. Ternyata harus reservasi dulu via aplikasi. Karena kebetulan ada cabang di Jalan Mayjend HR Muhammad yang lebih dekat rumah, jadilah aku reservasi untuk hari Minggu jam 10 pagi. 

Ada biaya reservasi Rp50.000 melalui aplikasi. Ini beda ya dengan biaya bleaching Rp1.500.000 yang sudah termasuk scaling gigi.

Begitu sampai klinik, ternyata konsep interior untuk tiap cabang beda-beda. Konsep interior untuk FDC Dental Klinik cabang Mayjend HR Muhammad ini ala ala London gitu. Lucu sih jadinya hihi.

Karena sudah reservasi aku langsung naik ke lantai 2. Kayaknya klinik cabang ini lebih besar daripada yang di Ngagel. Ruang tunggunya lega banget dengan dekorasi London yang kiyowo wkwk.

Sebelum tindakan aku konsultasi dulu dengan dokternya. Termasuk aku tanya apakah gigiku secara genetik memang kuning atau karna faktor minuman. Kata dokternya sih, kalau di umur segini udah nggak bisa dilihat warna asli giginya.

Dokter juga memberikan sedikit penjelasan tentang bleaching gigi. Dari prosedur sampai efeknya. Karena sudah pernah bleaching dan aman, jadi aku mengiyakan segala penjelasannya. Meski agak deg-degan juga kalau kalau bakal ada ngilu.

Prosedur Bleaching Gigi di Klinik

Secara general, prosedur pemutihan gigi di klinik dokter gigi biasanya seperti ini:

1. Pemeriksaan gigi

warna gigi sebelum bleaching

Dokter gigi akan memeriksa kesehatan gigi dan gusi pasien untuk memastikan bahwa mereka memenuhi syarat untuk prosedur pemutihan gigi. 

Di tahap ini dokter juga kasih tahu gimana kondisi gigiku, kayak ada lubang atau nggak, trus karang giginya banyak atau nggak. Pokoknya semua hal yang perlu aku tahu dokter kasih tahu.

2. Pembersihan gigi

Dokter gigi akan membersihkan gigi pasien untuk menghilangkan plak dan karang gigi. Kata dokter gigiku termasuk yang minim banget dari karang gigi (bangga banget dengernya wkwk), tapiii agak rentan berlubang.

Karena anatomi gigiku yang lekukan di mahkotanya agak dalam. Jadi bikin susah dibersihin yang bikin mudah berlubang.

Pantesan aja aku sering banget nambal gigi. Padahal aku rajin gosok gigi pagi dan malam. Aku sempet curhat ke dokter karena heran, kok orang rumah yang nggak gosok gigi malem bisa aman aja nggak berlubang, tapi aku yang rajin sikat gigi malah langganan ke dokter gigi.

3. Perlindungan gusi

Dokter gigi akan melindungi gusi pasien dengan gel atau penghalang karet yang warnanya biru. Proses ini agak sakit di gusi karena kayak disodok gitu wkwk.

4. Aplikasi bahan pemutih

Dokter gigi akan mengoleskan bahan pemutih pada gigi pasien. Dokter gigi menggunakan konsentrasi hidrogen peroksida yang lebih tinggi dan sering kali menggunakan lampu khusus atau laser untuk mempercepat proses pemutihan.

5. Penggunaan sinar

Dokter gigi akan menggunakan sinar laser atau cahaya khusus untuk mengaktifkan bahan pemutih. Tahapan ini dilakukan berulang dengan mengolesi gigi dengan bahan pemutih. Dan bagian ini yang bikin aku deg-degan takut ngilu.

Awalnya sempet ngilu dikit yang masih bisa ditahan. Tapi, lama-lama rasa ngilunya nggak bisa aku tahan. Yang seharusnya dilakukan 2x lapisan, aku cuma bisa satu kali lapisan aja. Itu pun nggak sampai selesai karena udah ngiluuuuu bangeeet. Sampe pengen nangis.

6. Pembilasan

Dokter gigi akan membilas gigi pasien untuk menghilangkan sisa bahan pemutih.

setelah prosedur bleaching

Dari semua prosedur di atas, sayangnya aku nggak sampai benar-benar selesai. Karena gigiku rasanya ngiluuu banget. Aku sempat mikir, kenapa ya kok bleaching yang kedua kalinya ini ngilu banget. Padahal yang pertama kali aku nggak ngerasa apa-apa.

Sebelumnya dokter memang sudah menjelaskan efek dari prosedur bleaching gigi, termasuk bikin gigi jadi sensitif alias ngilu. Cuma, karena bleaching pertama nggak kerasa apa-apa, aku pikir yang kedua juga bakalan aman. Ternyata ngilu banget bestie.

Setelah treatment, dokter nyaranin aku untuk pakai pasta gigi Sensodyne Repair & Protect untuk gigiku yang lagi sensitif ini. 

Cara pakai pasta giginya pun nggak langsung ditaruh sikat gigi dan gosok. Tapi, pasta gigi dioleskan di gigi menggunakan jari dan didiamkan sebentar. Baru setelahnya bisa menggosok gigi seperti biasa.

Rasanya gigi ngilu itu nggak enak buangeeet guys. Inilah yang bikin aku selalu mager kalo ketemu dokter gigi. Dari klinik aku langsung pulang karena agak bad mood gigi ngilu 😭

area ruang tunggu di lantai 2

Waktu ngaca memang gigiku kelihatan agak lebih putih. Bahkan di gigi yang dokter bilang kayaknya bakalan bikin nggak sama warnanya karena pernah di veneer. Ternyata bisa sama warnanya dengan gigi lainnya.

Warna bleaching gigi bertahan tergantung pada kebiasaan kita. Ada yang 6 bulan udah balik kuning lagi, ada juga yang cukup lama. Jadi tergantung dengan apa yang kita konsumsi.  

Sampai sekitar 3 hari gigiku masih ngilu dan on off. Setelah bleaching gigi aku nggak dibolehin makan makanan dan minuman berwarna pekat kayak soto, teh, dan lainnya selama satu minggu.

ruang tunggu di lantai 2

Oh ya, setelah treatment di sela-sela gigi kayak ada bekas putih-putihnya gitu. Tapi perlahan lama-lama bisa ilang kok.

Hhh, gegara bleaching kedua kali ini dan ternyata rasanya ngilu, aku jadi mikir-mikir lagi mau bleaching gigi. Atau karena aku bleaching di klinik ya? Apakah kalau bleaching di rumah sakit bakalan beda?

Kalian ada yang pernah bleaching juga nggak?